Sumbawa, FokusNTB – Musibah kebakaran yang terjadi di Desa Naru, Kecamatan Sape Kabupaten Bima meninggalkan duka mendalam bagi penghuni 64 rumah yang hangus di lalap api saat itu.
Untuk mengatasi rasa duka dan kehilangan, maka dilakukan trauma healing anak-anak korban kebakaran. Trauma healing ini bertujuan untuk membantu menyembuhkan atau meringankan beban yang mengguncang jiwa seseorang pasca trauma akibat suatu bencana.
Seperti yang dilakukan oleh REMPAS (Rembuk Persaudaraan Samawa) saat menyerahkan bantuan kepada para korban kebakaran Sape pada Sabtu (23/10). REMPAS mengambil langkah cepat dengan melaksanakan trauma healing khususnya bagi anak-anak korban kebakaran
“Diharapkan mereka terus melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang akibat kejadian yang baru dialami paska insiden kebakaran itu,” kata koordinator trauma healing anak, Kamaruddin Ahmad.
Menurut pria yang akrab disapa Lexy ini, dari hasil kunjungan ke lokasi kebakaran tadi, banyak anak-anak yang masih merasa takut, trauma maupun susah tidur karena mereka melihat langsung kejadian itu.
“Sehingga dilakukan pendampingan oleh REMPAS” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam pelaksanaan trauma healing ini langsung dilakukan oleh pakar Psikolog Anak, dan juga beberapa anggota REMPAS lainnya.
“Jumlah anak dari korban kebakaran tersebut sebanyak 35 orang” katanya.
Selain itu, pada kegiatan ini sejumlah ormas Kota Bima juga memberikan bantuan buku tulis dan perlengkapannya serta keperluan lainya bagi anak-anak korban kebakaran.
Sebelumnya telah terjadi musibah kebakaran pada Minggu (10/10) pukul 15.30 WITA di Desa Naru Kecamatan Sape, Kabupaten Bima yang menyebabkan 63 unit rumah hangus dan 84 kepala keluarga (KK) atau 241 jiwa menjadi korban.(amir)