Opini

Jadikan Iptek dan Imtaq sebagai Kekuatan Pembangunan Bangsa

Bagus Dwi Juniansyah

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki berbagai macam keberagaman. Entah itu dari segi suku, budaya,bahasa, bahkan agama namun tak menutup kemungkinan bahwa dari keberagaman tersebut timbul perpecah belahan antar saudara sebangsa. Hal tersebut biasanya di landas karena perbedaan pendapat, tak adanya rasa toleransi, serta sikap tak pandai menyeleksi yang benar dan salah sehingga sebuah perpecahbelahan tak bisa dipungkiri lagi.

Sebelum Negara kita dahulunya merdeka, tentu saja tidak pernah luput akan kalimat terpecahbelah, terumatabmamasalah pendidikan. Dulu, sangat susah sekali menimba ilmu terutama kaum wanita, hal tersebut yang menyebabkan Negara kita enggan untuk bersatu dan mudahbuntuk dijajah. Namun, semangat dari pemuda pemudi yang sudah merasa mulai terjajah, akhirnya bersatu melawan penjajah demi kesejahteraan bangsa Indonesia, tentunya dengan berbekal ilmu serta taqwa dalambdirinya, sehingga kita berhasil mengambil kembali hak kita untuk merdeka.

Seiring berjalannya waktu, semakin berkembang pula kapasitas dan teknologi dalam Negara.Namun hal tersebut tak dapat membuat negara kita ini maju yang dikarenakan kurangnya kualitas SDM. Menurut data sensus saat ini lebih dari 278 juta jiwa yang terdata, sebanyak 8,75 juta masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Hal tersebut diakibatkan karena terjadinya ketidakseimbangan laju pertumbuhan pendidikan lapangan kerja yang tersedia. Hal tersebut di landas banyaknya rakyat asing yang bekerja serta menetap di Indonesia sehingga kreativitas anak muda di anggap sepele oleh berbagai industri yang ada di negara.
Namun pembuktian kreativitas dari anak bangsa yang tak mau kalah dari negara lain, dengan mempertimbangkan kemajuan dan perkembangan IPTEK di Indonesia, akhirnya berhasil meyakinkan industri dalam negeri, sehingga banyak industri yang sudah mulai membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal sehingga di harapkan dapat meningkatkan kualitas, kuantitas, dan sumber ekonomi masyarakat yang di harapkan kepadanya akan dapat menyertakan kemajuan Negara kita dengan Negara lain yang tentunya harus berlandas pada imtaq yang kuat dengan melalui berbagai sektor di dunia industri contohnya sektor pendidikan yang sekiranya akan menghasilkan pemuda pemudi yang memiliki daya saing tinggi dari sektor-sektor tersebut.

Iptek dan imtaq tentu satu sama lain saling terhubung, prinsip dasar yang ada dalam imtaq yaitu unsur-unsur dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan target sasaran hasil bentukan perilaku yang dimiliki oleh dunia pendidikan. Unsur-unsur dasar tersebut menurut Durkheim terdiri dari: disiplin, kebutuhan untuk mampu mengontrol, mengendalikan, mengekang diri terhadap keinginan-keinginan yang melampaui batas, keterikatan dengan kelompok masyarakat yang ada dalam suatu komunitas kehidupan, dan otonomi dalam makna menyangkut keputusan pribadi dengan mengetahui dan memahami sepenuhnya konsekuensi-konsekuensi dari tindakan atau perilaku yang diperbuat. Dengan adanya hal tersebut dapat menjamin bahwa kita tak akan salah menyeleksi segala sesuatu yang ada di iptek.

Bagus Dwi Juniansyah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Ilmu Administrasi Negara, Semester II (Dua),Universitas Samawa (UNSA).

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button