EdukasiOpini

Pentingnya Pendidikan Karakter Ditengah Generasi Milenial

Oleh: Mufti Arsa Anggara,
Prodi Ilmu Administrasi Negara,
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL),
Universitas Samawa (UNSA).

Sumbawa, Fokus NTB – Setiap generasi memiliki karakter, ciri khusus maupun stereotip yang melekat pada diri masing masing individu, begitu juga dengan generasi saat ini yang dikenal dengan generasi milenial (millennial generation). Milenial bisa kita lihat pada saat kegiatan sehari-hari mulai dipengaruhi oleh internet dan perangkat seluler.

Di satu sisi, generasi ini sangat cenderung mengabaikan atau apatis terhadap masalah sosial maupun politik melainkan terciptanya sikap individualistik akibat perkembangan teknologi.

Sehingga Hal tersebut berakibat pada buruknya perkembangan kepribadian karena kurangnya interaksi sosial secara langsung dan yang riil karena merasa bisa memenuhi setiap kebutuhan hanya dengan menggunakan teknologi.

Tidak sampai di masalah interaksi sosial saja, dikalangan generasi milenial ini yang sangat terobsesi dengan perkembangan teknologi dan globalisasi berkembangnya gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma dan budaya yang ada, sehingga secara tidak disadari identitas asli bangsa kita hilang.

Melihat perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini yang berdampak pada interaksi sosial dan mempengaruhi moralitas generasi muda, maka dalam hal ini dunia pendidikan harus berperan aktif dan masif dalam memberikan pendidikan karakter dan menanamkan kesadaran diri terhadap peserta didik mulai dari usia dini hingga perguruan tinggi, baik secara personal maupun komunal (kelompok), sesuai dengan aturan dan nilai yang berlaku di setiap lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan dipercaya mampu melahirkan generasi yang terdidik dan berjiwa sosial yang tinggi.

Di era globalisasi ini lembaga pendidikan harus berfokus membentuk pendidikan karakter dan sebuah kerangka berfikir baru kepada para peserta didiknya dalam bertindak dan menakwilkan diri sesuai kodrat manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia sebagai warga masyarakat yang berkewajiban untuk menjaga keharmonisan dan merawat hubungan sosial.

Maka inilah yang menjadikan wawasan generasi muda berkenaan dengan kesadaran dan perilaku sosial menjadi lebih baik dalam bertindak dan berkarakter sesuai kaidah dan nilai yang sudah menjadi ketentuan warga masyarakat.

Secara teoritis didalam dunia pendidikan kita menggunakan perspektif sosiologis terdapat satu teori yang dikenal dengan teori fungsionalisme yang meyakini bahwa pendidikan moral sangat dibutuhkan untuk membangun dan menjaga solidaritas sosial di kalangan masyarakat.

Kita lihat sejauh ini, pemahaman pelajar tentang hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial bagian dari masyarakat harus dimengerti secara kritis bukan hanya sekedar angan-angan semata. Lembaga pendidikan bukan hanya bisa memberikan kesadaran hak dan kewajibannya kepada pelajar hanya di ruang lingkup belajar mengajar. Sistem seperti inilah yang menjadi perhatian bersama bahwa pendidikan karakter harus menyentuh pada kesadaran kritis yang akan membangun peserta didik menjadi generasi bisa berkualitas serta mampu menyesuaikan diri dengan zaman tanpa harus meninggalkan nilai-nilai yang berlaku ditengah masyarakat. (***)

Related Articles

Back to top button