Sumbawa Bahaya Rabies Menjelang Perhelatan MXGP 2022: Benarkah?
Memes Citra Sabyra
Ilmu Sosial dan Politik, Semester II
Universitas Sumbawa
Rabies merupakan penyakit yang telah ditularkan hewan ke manusia (zoonosis) selama hampir 200 tahun terakhir. Penyakit mematikan ini memiliki tingkat kematian hingga 99,9% pada manusia. Anjing merupakan sumber penularan utama, di samping penularan oleh kucing dan kera melalui gigitan atau cakaran.
Perhelatan Internasional MotoCross Grand Prix (MXGP) bakal dilaksanakan pada bulan juni di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Agar pelaksanaan MXGP berjalan dengan maksimal, Indonesia melalui kementrian pertanian mulai melakukan upaya pengendalian rabies, terutama di wilayah Samota, tempat lokasi yang akan dilaksanakan MXGP.
Untuk pengendalian rabies, Kementan melibatkan 12 kementerian dalam membagi tugas mengendalikan penyebaran kasus rabies, di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB. Akan tetapi sekarang tidak usah di khawatirkan lagi, karena sudah ada pemberian vaksin secara massif dan intensif terhadap Hewan Penular Rabies (HPR), terutama kepada anjing.
Kabupaten Sumbawa, berdasarkan data pada tahun 2022 dilaporkan ada 21 orang yang terkena gigitan dan sudah diberikan vaksin, 4 orang yang positif terkena rabies dan 19 orang lainnya dinyatakan negatif terkena rabies. Untuk upaya pemerintah Disnakeswan Kabupaten Sumbawa dalam pengendalian kasus tersebut antara lain melakukan Vaksinasi massal pada anjing, pelatihan Tata Laksana Kasus Gigitan Terpadu (TAKGIT), sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan penyelenggara MXGP, serta pembentukan Kader Siaga Rabies (KASIRA).
Penyakit rabies telah menular ke seluruh dunia, sedangkan daerah tertular rabies di wilayah Indonesia selain NTB meliputi 23 provinsi, artinya ada hanya 10 Provinsi di di Indonesia yang menyandang status bebas rabies. Cara penularan virus rabies pada hewan berbeda dengan cara penularan virus pada manusia. Pada hewan terjadi melalui gigitan hewan yang yang terkena virus rabies ke hewan yang sehat. Cara penularan pada manusia yaitu dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan yang air liurnya mengandung virus rabies, dan non gigitan melalui jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada luka, selaput mukosa, selaput lendir mulut, selaput lendir anus, dan selaput lendir alat genitalia eksterna.
Morfologi virus rabies, berbentuk peluru, mempunyai panjang 180 nm (nanometer), dan lebar 75 nm. Komposisi dari virus ini antara lain Ribo Nucleic Acid (RNA) rantai tunga, lipid, karbohidrat dan protein. Sifat virus rabies meliput sifat fisik dan kimia.
Sifat Fisik:
1 Pemanasan pada pada suhu 60°C selama 5 menit akan mematikan virus.
2. Virus akan mati jika terkena sinar ultraviolet
3. Cepat mati bila berada diluar jaringan hidup
4. Pada suhu -4°C (minus 4°C) virus dapat bertahan hidup selama Berbulan-bulan.
Sifat kimia:
1. Dapat diaktifkan dengan Propiolakton, phenol, halidol azirin, zat pelarut lemak, dll.
2. Tahan hidup beberapa minggu di dalam glycerin pada suhu kamar.
3. Virus rabies bila disimpan didalam larutan glycerin pekat pasa suhu kamar, dapat bertahan berminggu-minggu
Pada glycerin 10% virus akan cepat mati.
Sekarang makin banyak lagi Rabies atau gigitan anjing gila di Sumbawa, Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat membuat banyak kekhawatiran terlebih jelang perhelatan akbar internasional, yakni MXGP di wilayah Samota, Kabupaten Sumbawa pada 22-26 Juni 2022 mendatang. Untuk memastikan kasus rabies tidak sampai mengganggu perhelatan internasional tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumbawa (Disnakeswan) berupaya semaksimal mungkin dalam menangani penularan kasus rabies yang terjadi di Sumbawa. Dengan cara melakukan vaksinasi di setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Sumbawa.
Menurut Rahmadin, pihaknya bersama tim berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah munculnya kasus gigitan baru agar MXGP Samota berjalan dengan aman dan lancar.