Sumbawa, Fokus NTB – Banyak sekali permasalahan daerah yang sedang dihadapi khususnya di daerah Sumbawa Besar, salah satu contohnya terkait kelangkaan gas LPG yang meresahkan beberapa masyarakat di berbagai desa di Sumbawa, sehingga sekelompok ibu-ibu dari berbagai desa melakukan aksi protes ke kantor Bupati Sumbawa beberapa hari yang lalu,
terlihat sekelompok ibu-ibu tersebut menyampaikan beberapa aspirasi melalui orasi yang dilantangkan dengan tegas.
Aksi tersebut banyak menuai perhatian publik khususnya pada mahasiswa.Yang dimana mahasiswa yang katanya menjadi penyambung lidah rakyat, agen yang membawa perubahan atau biasa yang dikenal agent of change kini sudah tidak ada kabar untuk menyuarakan aspirasi rakyat.
Salah satu aktivis mahasiswa Sumbawa, Gulung Anarkis Rahzen sangat menyayangkan hal itu.
“Mahasiswa yang merupakan garda terdepan menjadi penyambung lidah rakyat kini kalah eksis dengan sekelompok Ibu-Ibu yang menyuarakan aspirasinya.”
Jangan sampai citra mahasiswa yang katanya agent of change semakin hari semakin luntur karena dipengaruhi oleh beberapa kepentingan .
Bukan malah ikut bermain dalam kebijakan pemerintah hanya untuk mencari keuntungan pribadi dan segelintir kelompok.
“Kita sebagai kaum idealis harus mampu membantu masyarakat yang tertindas karena beberapa kebijakan dari pemerintah,” ucapnya.
Semoga para mahasiswa sadar dan kembali dengan identitas yang diberikan pada dirinya yang terkandung dalam Tri dharma perguruan tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi.
