Sumbawa, Fokus NTB – Aktivitas dokumentasi dan publikasi kekayaan budaya Sumbawa merupakan hal penting dilakukan saat ini. Hal ini perlu dikerjakan semua pihak secara massif, agar ada upaya pelestarian dan pengembangan budaya Sumbawa.
Kepedulian tersebut disampaikan Dekan FISIP Universitas Teknologi Sumbawa, Aka Kurnia SF, M.Sn ketika mengisi materi Workshop Fotografi dan Photostory dalam rangkaian Festival Kebudayaan Baturotok 2022.
“Sumbawa, khususnya desa Baturotok, memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah sehingga diharapkan masyarakat terutama generasi muda Baturotok bisa mendokumentasikan dan mempublikasikannya,” ucap fotografer ini, Sabtu (30/7).
Menurutnya, tugas dokumentasi dan publikasi budaya dapat dilakukan oleh semua orang, apalagi generasi muda.
“Kaum muda saat ini sudah terbiasa dengan ponsel pintar dan media sosial. Saatnya sekarang diajak untuk bekerja bersama melestarikan dan mewariskan kekayaan budaya yang ada di daerah masing-masing,” tambahnya.
Workshop fotografi ini juga menghadirkan narasumber Aswar Tahir, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa, dan Kanda Aik (Nurfajri Saputra) dari Majelis Kebudayaan Sumbawa (Ten Ho). Workshop diikuti sejumlah mahasiswa, pemuda karang taruna, dan pelajar. Workshop yang diselenggarakan sebagai bagian dari proyek percontohan dokumentasi budaya desa ini, berlangsung bertahap di desa Baturotok.