EdukasiOpini

Tahun Ajaran Baru, Maba Harus Mapaba!

Hasrul Jihad
Kader PMII Sumbawa

Selamat Datang Mahasiswa Baru!

Slogan ini selalu digunakan oleh setiap Universitas saat memasuki tahun akademik baru. Biasanya dipajang dengan banner yang besar di berbagai tempat strategis kampus.

Mahasiswa baru atau lebih ngetrend dengan sebutan maba ini biasanya jadi santapan enak oleh kakak tingkatnya. Gimana engga, anak polos yang baru saja lepas dari seragam ini sering di cengcengin oleh kakak tingkatnya. “Yang itu cantik loh!!”, “Tuh tuh ganteng!.”

Menjadi seorang mahasiswa baru juga berarti memasuki jalan baru dalam hidup. Jika dulu saat menjadi seorang siswa sekolah menengah kita hanya diberikan kewajiban untuk belajar, belajar, dan belajar. Kini saat menjadi seorang mahasiswa; kewajiban tidak hanya belajar, tetapi ada penelitian dan pengabdian masyarakat pula yang semuanya tercantum di dalam tridharma perguruan tinggi. Diluar hal itu, mahasiswa juga punya tanggung jawab sosial. Tanggung jawab moral sebagai seseorang yang memiliki kesempatan belajar lebih daripada yang lain. tanggung jawab yang dimaksud adalah mahasiswa harus menjadi agen perubahan, sebagai iron stock, sebagai kekuatan moral dan agent of social control.

Lantas bagaimana mahasiswa baru untuk mewujudkan itu tangung jawab tersebut? Apakah cukup dengan belajar di bangku kuliah, seperti yang sering dilakukan dulu pas masih jadi siswa? Tentu tidak! Terus gimana? Jawabanya adalah berorganisasi. Ada banyak sekali Organisasi yang menjadi pilihan bagi mahasiswa baru, tetapi saya sarankan untuk ikut Organisasi PMII, Karena menurut saya pembelajaran itu semua bisa didapatkan di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

PMII merupakan organisasi gerakan dan kaderisasi yang berlandaskan islam ahlussunah waljamaah. Berdiri sejak tanggal 17 April 1960 di Surabaya dan hingga lebih dari setengah abad kini PMII terus eksis untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Mengapa harus memilih organisasi PMII?

Kadang pertanyaan diatas banyak timbul pada setiap individu mahasiswa baru. Maka saya akan memberikan penjelasan berdasarkan pengalaman saya selama ber-PMII.

Pertama, PMII adalah organisasi ke-mahasiswa-an yang jelas keislamannya dan tidak diragukan, sebab memiliki paham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) merupakan lautan keilmuan yang dinamik dan tidak akan pernah kering untuk diteliti, ditulis dan dikaji. Ideologi yang diikuti oleh mayoritas Muslim di dunia ini mampu mengajarkan untuk bersikap moderat dalam segala hal, termasuk dalam urusan dengan berbangsa dan bernegara.

Kedua, PMII merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia.
Sekalipun PMII bukan merupakan organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia, tetapi PMII telah menjelma menjadi organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia dengan memiliki kurang lebih 231 Cabang (tingkat kabupaten/ kota), 25 Koordinator Cabang (tingkat provinsi), 1664 Komisariat (tingkat universitas/kampus) dan 5115 Rayon (tingkat fakultas) yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan saat ini PMII telah memiliki cabang di luar negeri. Sehingga dengan modal inilah kader PMII untuk mendapatkan kesempatan kerja peluangnya cukup besar, sebab memiliki relasi dimana-mana.

Ketiga, PMII organisasi yang memiliki kajian ilmu cukup luas dan dalam. Misalnya kemahasiswaan, keislaman, keindonesiaan. Sederhana saja, ketika kita berada di ruang kelas mampu menghidupkan diskusi dan memberikan sumbangsih pikiran kepada teman-teman mahasiswa lainnya.
Di PMII juga kita diajarkan proses pendewasaan diri dan matang secara emosional.
PMII mengajarkan semua keilmuan yang dibutuhkan dikehidupan nyata.

Dari uraian yang saya sampaikan di atas hanya sebagai kecil alasan yang bisa saya tuangkan, selebihnya tentu masih sangat banyak. Jadi bagi mahasiswa baru yang ingin tahu bagaimana hebatnya pengalaman menjadi aktivis PMII, pastikan anda dan kalian semua bergabung di PMII. Dan saya menghimbau kepada seluruh Maba (Mahasiswa baru) untuk ikut Mapaba (Masa Penerimaan Anggota Baru)!.

Salam Pergerakan…!!!

Related Articles

Back to top button