Nasional

Peristiwa Kanjuruhan, DPP IMORI Desak Menpora RI dan KONI Pusat Copot Ketum PSSI

Jakarta, Fokus NTB – Pertandingan Sepak Bola BRI Liga 1 tahun 2022, yang mempertemukan Derbi Jawa Timur pertandingan sepak bola Liga I antara Arema FC (Malang) vs Persebaya (Surabaya) mendapat respon dari Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (DPP IMORI) melalui Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Olahraga (Kabid Litbang), Ainun Samidah meminta dan mendesak agar Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali dan Ketua Umum Pusat Komite Olahraga Indonesia Pusat (KONI) Letjen (Purn) Marciano Norman, untuk Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan di evaluasi dan mundur dari jabatannya sebagai sikap kesatria serta tanggung jawab moral terhadap tragedi tewasnya 172 orang suporter Arema Malang dan 2 anggota polisi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/11/2022) malam.

“Serta kepada Jendal Polisi Listio Sigit Prabowo dan Jendral TNI Andika Perkasa agar menindak tegas anggotanya yang telah melanggar kode etik dan standar aturan pengamanan (Gas air mata) bertindak diluar tugas yg diberikan, apalagi dengan beredarnya vidio sebagai bukti anggota TNI-POLRI melakukan pemukulan sampai aksi premanisme terhadap suporter yang masuk ke lapangan. Serta mencopot Kapolda Jatim dan Dandrem serta Dandim Malang dicopot dari jabatannya, karna diduga tidak beres membina anggotanya masing-masing hingga melakukan pelanggaran hingga pidana,” tegas Ainun Samindah, Senin (3/10).

“Kepada pihak panitia pelaksana PT Liga Indonesia Baru (PT. LIB) juga harus di beri sangsi tegas apalagi informasi yang beredar bahwa panitia memaksakan diri dan mengabaikan usulan agar pertandingan dilaksanakan pada sore hari dan juga terkait jumlah tiket penonton yang di cetak 4000 lebih banyak dari kapasitas stadiun Kanjuruhan,” jelas Ainun.

Ainun mengatakan bahwa tragedi ini merupakan tragedi yang sangat buruk yang telah menjadi sejarah sepakbola tanah air bahkan juga di dunia sepakbola Internasional. “Terlebih Indonesia pada tahun 2023 mendatang akan menjadi tuan rumah piala dunia U-20, sayangnya pagi tadi saya membaca kabar berita bahwa sepakbola Indonesia akan di berikan 7 sangsi oleh FIFA. Karena telah melanggar Regulasi Keamanan Stadium FIFA atau FIFA Stadium Safety and Security Regulations tercantum pada pasal 19 huruf B. Disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa,” ungkap Ainun.

“Tragedi ini harus segera diusut tuntas secepatnya harus secara objektif dan transparan ke publik, sehingga semua stake holder yang terlibat tidak terlihat saling menyalahkan yang akan menghasilkan rasa tidak percaya dan tidak amannya masyarakat penikmat olahraga sepakbola di tanah air dan mengganggu Target Pengembangan Prestasi kita yang lain terutama yang tercantum di DBON di kancah Internasional,” tambah Ainun.

Selain itu, Ainun Samidah mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dan kerabat korban agar tetap sabar menghadapi ujian atas tragedi ini.

“Kami dari keluarga besar DPP IMORI juga mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga para keluarga korban tetap kuat menjalani cobaan yang berat ini, untuk itu kami meminta kepada semua stakeholder untuk tetap mengawal tragedi ini sampai keluarga korban mendapatkan keadilan jangan sampai tragedi ini meninggalkan luka dan trauma yang mendalam,” tutup Ainun. (Hm/Red)

Related Articles

Back to top button