Promer UTS Adakan Seminar Tentang Manfaat Limbah Ternak dan Cara Pembuatan Pupuk Kompos
Moyo Utara, Fokus NTB – Mahasiswa yang sedang menjalankan program merdeka (promer) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Desa Sebewe melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa melalui kegiatan Sosialisasi dan Seminar yang mengambil tema “Pemanfaatan Limbah Peternakan Terpadu dan Agribisnis Lingkungan serta Proses Pembuatan Pupuk Kompos yang Ramah Lingkungan”.
Kegiatan dilaksanakan di aula kantor Kepala Desa Sebewe, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa pada, Rabu (26/10/2022). Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa (Kades) Sebewe, Perangkat Desa Sebewe, Pelaku Peternak Desa Sebewe, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Promer UTS Desa Sebewe Muhammad Nur Fietroh, S.E, M.Sc., CSBA, Dosen Program Studi (Prodi) Peternakan UTS Husni, S. Pt., M.Si, 13 mahasiswa Promer UTS Desa Sebewe.
Dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Sebewe yang diwakilkan oleh Kepala Seksi Pemerintahan Desa, Mustaram S.E menyampaikan, “bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan tentunya akan banyak sekali dampak positif bagi kemajuan Desa kedepannya khususnya para pelaku peternakan di Desa dan berharap agar pelatihan ini dapat berjalan dengan baik kedepannya,” ucap Mustaram.
“Peternak menjadi salah satu pekerjaan atau mata pencaharian masyarakat di Desa Sebewe seperti peternak sapi, ayam, kambing dan sebagainya,” jelas Mustaram.
Dalam seminar tersebut, Husni selaku pemateri menyampaikan bahwa limbah ternak menjadi salah satu faktor negatif dari usaha peternakan dan menjadi fenomena yang tidak dapat dihilangkan dengan mudah.
“Seperti menjadi limbah, pencemaran udara, merusak lingkungan dan lain-lain, tapi semua itu dapat diubah dan menjadi sebuah keuntungan bahkan dapat menjadi bisnis yang cukup menjanjikan,” jelas Husni.
“Pemanfaatan limbah peternakan menjadi sebuah pupuk kompos yang ramah lingkungan menjadi tema dalam kegiatan tersebut,” ungkap Husni.
Lanjut Husni, bahwa ada banyak sekali kelebihan dari pupuk organik dibanding pupuk anorganik atau kimia.
“Selain tak harus mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkannya, pupuk organik juga tidak merusak lingkungan,” jelas Husni.
Husni juga menjelaskan bagaimana proses pembuatan pupuk serta bahan yang harus disiapkan.
“Pembuatan pupuk kompos yang relatif mudah dan bahan yang dibutuhkan juga tersedia di sekitar kita, dalam kesempatan tersebut pak husni menerangkan dalam proses pembuatannya kita hanya perlu menyiapkan kotoran ternak, EM-4 warna kuning sebagai pelarut, serbuk gergaji, sekam padi, dedak padi halus, dan air secukupnya dengan bahan tersebut sudah dapat menjadi suatu pupuk yang berkualitas,” tuturnya.
Setelah kegiatan selesai acara dilanjutkan dengan foto bersama, dan acara kemudian ditutup dengan doa oleh M. Imran Alghifari.
Kontributor: Muhammad Ulul Azmi Harahap
Editor: Hamran