KesehatanOpini

Narkoba: Ada Apa Denganmu?

Oleh : Sisma Riflika, mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Samawa

Salah satu peraturan perundang-undangan yang bersifat imperatif adalah Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba” istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari narkotika,psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik “narkoba” ataupun “napza” sama-sama mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasanya dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu yang membutuhkan rujukan atau resep resmi dari dokter. Namun kini persepsi tersebut disalahartikan akibat pemakaian diluar peruntukan dan dosis yang semestinya sehingga dapat mengakibatkan penggunanya mengalami kelumpuhan hingga kematian. Pemasok narkoba di Indonesia diketahui berasal dari Afrika Barat, Iran, Eropa, dan yang paling aktif adalah pemasok dari Indo China.


Narkoba pada dasarnya adalah racun yang memiliki zat adiktif (candu) yang membuat penggunanya selalu ingin menggunakan kembali. Jumlah yang dipakai mentukan efeknya. Dalam jumlah kecil, ia memberi efek stimulan (memacu anda). Dalam jumlah lebih besar, ia memberi efek sedatif (memperlambat anda). Jumlah yang lebih besar lagi akan meracuni dan dapat membunuh anada. Ini benar berlaku untuk semua jenis narkoba. Perbedaannya terletak pada jumlah yang dipakai untuk memberi efeknya.


Tetapi banyak narkoba memiliki liabilitas lainnya. Mereka langsung mempengaruhi otak kita. Narkoba mendistorsi persepsi si pengguna tentang apa yang terjadi di sekelilingnya. Akibatnya, tindakan-tindakannya menjadi aneh, irasional, tidak wajar dan bahkan destruktif. Narkoba menghalangi semua indra yang diperlukan maupun yang tidak. Jadi, walaupun memberikan pertolongan jangka pendek dalam mengurangi rasa sakit. Narkoba juga menghapus kemampuan, kesadaran, dan mengeruhkan pikiran seseorang. Narkoba membuat seseorang merasa lamban, bodoh dan menyebabkan kegagalan dalam hidupnya.


Dan karena dia lebih banyak mengalami kegagalan, ia menginginkan lebih banyak narkoba untuk membantunya dalam menghadapi masalah, yang sebenarnya justru akan menghancurkannya.


Suatu kebohongan mengenai narkoba ialah bahwa narkoba dapat membantu seseorang lebih kreatif. Kenyataan sesungguhnya sangat berbeda.


Dengan menggunakan narkoba seseorang yang sedang bersedih atau ingin berkreasi tidak akan berhasil mendapatkan rasa bahagia dan ide untuk karyanya.
Narkoba membuat seseorang naik ke tingkat ceria hanya sesaat, tetapi pada saat efek narkobanya menghilang, dia akan terjatuh ke tingkat emosi yang lebih dalam dari pada sebelumnya. Dan stiap kali kejatuhan, emosional akan lebih dalam dan mendalam. Akhirnya narkoba akan menghancurkan semua kreatifitas yang dimiliki seseorang. Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian.


Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak akan memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup akan menjadi terganggu, relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah menyebabkan kematian.


Oleh karena itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan. Penyalahgunaan narkoba ini bisa membuat seseorang terkena sanksi hukum. Untuk mengetahui apa saja jenis dan bahaya narkoba bagi kesehatan, simak ulasannya berikut ini.


Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.
a. Narkotika Golongan 1. Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika dikonsumsi karena menimbulkan efek kecanduan.

b. Narkotika Golongan 2. Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.


c. Narkotika Golongan 3. Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 itu memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.


Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia, di antaranya adalah:
a. Narkotika Jenis Sintetis Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.
b. Narkotika Jenis Semi Sintetis. Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya adalah Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.
c. Narkotika Jenis Alami. Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat, zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah kematian

Bahaya narkoba bagi hidup dan kesehatan

1. Dehidrasi Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

  1. Halusinasi Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.
  2. Menurunnya Tingkat Kesadaran Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.
  3. Kematian Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.
  4. Gangguan Kualitas Hidup Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.

Pencegahan penyalahgunaan narkoba diluar maupun didalam negeri memerlukan peranan aktif dari segenap lapisan masyarakat termasuk para orang tua, tokoh masyarakat dan agama, kelompok remaja dan kelompok masyarakat lainnya. Partisipasi dan kolaborasi oleh segenap lapisan masyarakat adalah strategi yang sangat diperlukan untuk merespon secara disiplin pada permasalahan penyalahgunaan narkoba yang sangat komples. Kita menyadari bahwa permaslahan penyalahgunaan narkoba merupakan hasil interaksi berbagai faktor seperti tersedianya narkoba itu sendiri, aspek kepribadian, lingkungan dan perilaku individu.

Dengan kenyataan ini, sepertinya tidak ada satu sistem atau kelompok pun yang bisa memberantas dan mencegah penyalahgunaan narkoba dilingkungannya.
Pemerintah saja tidak dapat mengatasi permasalahan narkoba itu sendiri.
kasih sayang dan cinta, karena mereka dapat berhenti mengonsumsi narkoba jika memiliki keinginan kuat dan dukungan moral dari orang terdekat termasuk saudara dan keluarga, agar pengguna dapat meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button