Oleh: Neti Kurniati
Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Samawa
Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk membatu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya mengatasi kesehatannya melalui kegiatan pembelar. Agar remaja mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatan untuk
mengubah perilaku.
Dalam konteks kesehatan masyarakat, remaja pada dasarnya merupakan kelompok penduduk yang tergolong paling sehat bila di bandingkan dengan kelompok penduduk lainnya, seperti anak di bawah 5 tahun (balita), ibu yang memiliki anak balita (maternal), dan penduduk lanjut usia (lansia). Namun remaja rentan terhadap berbagai perilaku berisiko yang dapat
merusak kesehatan mereka. Hal ini di karenakan usia remaja merupakan masa transisi, antara anak-anak dan dewasa, dari masa usia sekolah menuju masa usia kerja, serta memasuki umur reproduksi.
Perilaku berisiko yang berkaitan dengan kesehatan bahkan dapat berlanjut hingga
mereka tumbuh dewasa bila tidak mendapatkan perhatian yang serius. Seseorang yang melakukan perilaku berisiko pada saat masih remaja akan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk putus sekolah, melakukan tindak kriminal, kecanduan minuman beralkohol dan menjadi pengangguran pada saat mereka dewasa. Kegagalan dalam menjaga kondisi kesehatan dan sosial remaja perlu di cegah.
Menurut WHO kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Sedangkan menurut Notoadmodjo (2012) kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik,mental spiritual,maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk :
- Mengubah perilaku negatif (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai dengan nilai-nilai kesehatan)
- Mengembangkan perilaku positif
- Memelihara perilaku yang sudah positif
Prinsip-prinsip Pendidikan Kesehatan:
Menurut Mubarak, W, I & Chayatin (2009) prinsip-prinsip pendidikan kesehatan adalah:
a. Belajar mengajar berfokus pada klien, pendidikan klien adalah hubungan klien yang berfokus pada kebutuhan klien yang spesifik
b. Belajar mengajar bersifat
menyeluruh, artinya dalam memberikan pendidikan kesehatan harus dipertimbangkan klien secara kesehatan tidak hanya berfokus pada muatan spesifik saja.
c. Belajar mengajar negoisasi. di mana petugas kesehatan dan klien bersama-sama menentukan apa yang telah diketahui dan apa yang penting untuk diketahui.
d. Belajar mengajar yang interaktif, di mana proses belajar-mengajar adalah suatu proses yang dinamis dan interaktif, yang melibatkan partisipasi dari petugas kesehatan dan klien.
e. Pertimbangan usia dalam pendidikan kesehatan, untuk menumbuhkembangkan
seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga perlu
dipertimbangkan usia klien dan hubungan dengan proses belajar mengajar.
Masa remaja merupakan masa yang kritis dan memerlukan perhatian yang khusus karena pada masa ini merupakan masa transisi dari masa kanak- anak menuju ke dewasa dimana perkembangan fisik dan psikologi berkembang secara cepat. Hal ini menyebabkan remaja cenderung melakukan perilaku yang dapat mengganggu kesehatan reproduksinya seperti melakukan seks yang tidak aman, kehamilan dan kelahiran di usia dini, penggunaan Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA), aborsi, kekerasan Seksual (pelecehan seksual), dan Penyakit Menular Seksual yang salah satunya adalah HIV/AIDS (WHO, 2011).