Oleh: Panji Satriawan, Mahasiswa Universitas Sumbawa, Prodi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Semester 1.
Globalisasi merupakan proses kebudayaan yang ditandai dengan adanya kecenderungan wilayah-wilayah di dunia, baik geografis maupun fisik, menjadi seragam dalam format sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Dampak baik maupun buruk yang terjadi sangatlah berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan masyarakat.
Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menyebabkan munculnya sikap westernisasi pada masyrakat karena banyaknya hal yang mempengaruhi akibat dampak negative Globalisasi. Sehingga menyebabkan banyak munculnya kasus-kasus yang bertentangan dengan Pancasila. Maka penerapan nilai-nilai pancasila harus di tingkatkan agar tidak terjadi lunturnya nilai-nilai kehidupan yang menjadi landasan etika di kehidupan masyarakat.
Pancasila merupakan suatu dasar filsafat negara Indonesia yang menjadi prinsip, pedoman dan pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara. Sebagai daras negara Pancasila menjadi landasan dasar, serta pedoman atas segala perbuatan baik dalam kehidupan berbangsa maupun kehidupan modern saat ini. Dalam kehidupan modern, Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat di hindari. Untuk itu penerapan nilai-nilai pancasila sangat berperan penting sebagai pedoman masyarakat dalam kehidupan di era globalisasi.
Sehingga Pancasila hendaknya mampu menyaring dampak dari Globalisasi yang mampu membawa perubahan pada tatanan dunia khususnya bagi masyarakat Indonesia. Karena, perubahan akibat Globalisasi pada dasarnya tidak selalu berdampak buruk. Malah apabila perkembangan tersebut di gunakan secara bijak dan sesuai dengan ketentuan dasar negara tentu akan menciptakan masyarakat atau generasi yang lebih maju.
Adapun nilai-nilai dalam setiap sila pancasila untuk menghadapi Globalisasi.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa terkandung nilai religiusitas. Nilai religuisitas merupakan nilai kerohanian yang bersumber dari agama yang di anut. Seluruh warga Indonesia di beri kebebasan dalam menjalankan dan memeluk agamanya sesuai kepercayaan masing-masing. Di era Globalisasi saat ini banyak munculnya nilai komunisme/sosialisme, sekularisme, teokrasi, dan liberalisme yang bertentangan dengan nilai sila pertama. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara bahkan moral , politik, pemerintahan, hukum dan peraturan perundang-undangan Negara, kebebasan dan hak asasi warga Negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada norma-norma dan kebudayaan baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap lingkungannya. Di era globalisasi ini yang sangat terbuka dalam informasi diartikan dengan kebebasan tanpa batas, sehingga terjadi perilaku perundangan, persekusi, dan menghujat orang bahkan munculnya dinamika terorisme. Bukti nyata pengabaian nilai-nilai kemanusian yaitu pengeboman dan bom bunuh diri yang terjadi Indonesia karena operasinya merugikan hak kemanusiaan dan membuat rasa takut yang meresahkan para warga.
3. Persatuan Indonesia
Sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Untuk itu perbedaan individu, suku, ras, kelompok, golongan, maupun agama dimiliki manusia. Oleh karena itu, Setiap perbedaan yang muncul harus dimaknai bahwa perbedaan itu untuk menambah warna dalam berkehidupan dan memperkaya pengetahuan. Menghormati perbedaan juga merupakan poin yang dapat menangkal hate speech yang sering muncul di media social.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Dalam sila ke empat mengandung nilai kerakyatan, artinya manusia Indonesia memiliki hak, kewajiban, dan kedudukan sama sebagai warga negara. Selain itu juga terkandung nilai demokrasi, tanggung jawab, memperkokoh persatuan dan kesatuan negara serta kesejahteraan bersama. Praktik politik identitas, politik irasional, dan politik uang merupakan hal yang bertentangan dengan nilta sila keempat, serta menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Dengan demikian di zaman serba digital ini kita harus selalu aktif dalam beropini untuk menyuarakan HAM, ketimpangan sosial, pandangan politik, serta segala pengetahuan melalui forum media sosial dengan tetap memastikan kebenaran sumbernya.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima Pancasila mengandung nilai keadilan sosial yang harus terwujud dalam kehidupan kehidupan sehari-hari maupun berbangsa dan bernegara. Semua warga Indonesia memiliki derajat yang sama di mata hukum dan juga negara, sehingga perlu terwujudnya keseimbangan antara hak dan kewajiban dengan menghormati hak-hak orang lain. Pengerjaan tugas kelompok merupakan hal sederhana yang sering kita lakukan. Tetapi, generasi muda sekarang biasanya sebagian anggotanya yang mengerjakan dan sebagiannya lagi hanya menitip nama namun ingin mendapat nilai yang sama. Hal tersebut merupakan contoh sederhana dalam penyimpangan nilai keadilan. Konsekuensi nilai keadilan yang harus terwujud adalah: Keadilan distributif, keadilan legal dan keadilan komutatif yang merupakan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, Pancasila sangat berperan penting sebagai dasar pedoman hidup warga negara dalam menghadapi era globalisasi yang semakin berkembang sekarang ini. Dengan menerapkan seluruh nilai-nilai sila yang ada, pengaruh positif yang di ambil dari globalisasi tentu akan sangat besar.