Sumbawa, Fokus NTB – Tidak hanya di-event olahraga internasional sekelas MXGP, nama Sumbawa tertera di dunia maya sebagai tuan rumah. Namun, dalam event peringatan International Museum Day (IMD) 2023, nama Sumbawa juga muncul sebagai nama kota lokasi penyelenggaraan hari terpenting dalam ranah permuseuman di dunia. Pasalnya, Museum Bala Datu Ranga sebagai sebuah museum yang baru dirintis dan berlokasi di Kelurahan Pekat, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, NTB, Indonesia ini terdeteksi dalam peta interaktif kegiatan IMD tersebut. Sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, turut memeriahkan peringatan Hari Museum Internasional yang jatuh pada tanggal 18 Mei. Selain Museum Bala Datu Ranga, partisipan lainnya adalah Jaringan Museum Perguruan Tinggi yang anggotanya antara lain dua museum perguruan tinggi ternama di Indonesia yaitu Museum UGM, Yogyakarta dan Museum UI, Depok.
Peringatan Hari Museum Internasional ini diselenggarakan oleh International Council of Museums (ICOM). Mengutip laman resmi ICOM, peringatan Hari Museum Internasional mempunyai tujuan khusus. “Tujuan Hari Museum Internasional adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang fakta bahwa museum adalah sarana penting bagi pertukaran pengetahuan dan pengayaan kebudayaan, pengembangan saling pengertian, kerja sama, dan perdamaian di antara masyarakat,” tulis ICOM dalam situs resminya dikutip Jum’at (12/5/2023). Perayaan Hari Museum Internasional pertama kali diperingati pada 18 Mei 1977 oleh ICOM, berdasarkan informasi dari situs resmi ICOM. Itu berarti, tahun ini memasuki peringatan Hari Museum Internasional ke-46.
Momen ini sangat penting artinya bagi dunia permuseuman untuk mendapatkan perhatian global guna meningkatkan kesadaran publik mengenai signifikannya peran museum dalam kebudayaan dan kehidupan manusia. Hari Museum Internasional juga memberikan peluang bagi pekerja museum dari berbagai negara untuk mengungkapkan tantangan yang dihadapi museum dan bagaimana museum dapat mengadaptasi tantangan-tantangan tersebut dengan inovasi dan teknologi yang tepat.
Tahun ini, Museum Bala Datu Ranga terlibat dalam perayaan Hari Museum Internasional. “Meski usia museum kami belum ada satu tahun dan saat ini kondisi museum masih berbenah terutama men-set up konsep kuratorialnya, kami optimis Museum Bala Datu Ranga dapat turut serta dengan gembira merayakan Internasional Museum Day 2023 ini. Acara kami dimulai tepat tanggal 18 Mei dengan penyampaian Selayang Pandang kondisi permuseuman di Indonesia, khususnya Sumbawa yang masih sangat perlu dibenahi,” kata Yuli Andari Merdikaningtyas, M.A., penggagas Museum Bala Datu Ranga.
Tema International Museum Day 2023 adalah “Museums, Sustainability and Well-being” atau Museum, Keberlanjutan, dan Kesehatan Jiwa. Rangkaian kegiatan pada Hari Museum Internasional di berbagai negara disesuaikan dengan tema yang diusung. ICOM mengundang semua pengelola museum dari berbagai negara untuk berpartisipasi pada acara tersebut. “Kesempatan ini coba ditangkap oleh Museum Bala Datu Ranga sebagai salah satu cara untuk menjalin kerjasama dan mengembangkan jaringan dengan museum-museum lainnya di Indonesia bahkan dunia. Momen ini sangat pas karena para pengelola museum di seluruh dunia dapat berpartisipasi untuk mempromosikan peranan museum, menciptakan aktivitas unik berdasarkan tema Hari Museum Internasional setiap tahunnya dan mengajak berbagai kalangan untuk berpartisipasi,” sambung Andari, perempuan ini biasa disapa.
Rangkaian acara yang bisa diikuti publik dalam Hari Museum Internasional 2023: Museum, Keberlanjutan, dan Kesehatan Jiwa yang digagas oleh Museum Bala Datu Ranga antara lain: Bincang-bincang tentang peran museum sebagai penjaga warisan budaya Sumbawa yang disampaikan oleh penggagas Museum Bala Datu Ranga; Obrolan lainnya tentang bagaimana dampak yang bisa diberikan oleh museum bagi kesehatan jiwa yang disampaikan oleh Ilmiyati Zain, S.Psi., M.A.Psikolog. Kedua talkshow ini direkam di Studio Kronik Sumbawa dan akan ditayangkan dalam channel Youtube Kronik Sumbawa setelah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris.
Selain talkshow, acara lainnya berupa kunjungan ke Museum Bala Datu Ranga dengan mengujicoba barcode aplikasi berbasis Android Media Budaya Sumbawa inisiasi Shinta Esabella, M.TI, dosen teknik informatika Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) yang karya-karyanya berupa aplikasi media digital yang telah banyak didedikasikan untuk penyebaran informasi kebudayaan Sumbawa. Perayaan Hari Museum Internasional juga disemarakkan dengan acara Gowes Ke Museum bersama Komunitas Purang Sepeda Loka (Pusaka) Samawa yang bertujuan untuk memperkenalkan aktivitas yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar melalui bersepeda ke museum.
Museum adalah kontributor utama bagi kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan dalam komunitas masyarakat. Sebagai institusi tepercaya dan benang merah penting dalam tatanan sosial kita bersama, museum ditempatkan secara unik untuk menciptakan efek berjenjang untuk mendorong perubahan positif. Ada banyak cara museum dapat berkontribusi untuk mencapai Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) seperti mulai dari mendukung aksi iklim dan mendorong inklusivitas, hingga mengatasi isolasi sosial dan meningkatkan kesehatan mental. Seperti yang disorot dalam Resolusi ICOM “Tentang keberlanjutan dan implementasi Agenda 2030, Mengubah Dunia Kita” (Kyoto, 2019), semua museum memiliki peran dalam membentuk dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan, dan mereka dapat melakukannya melalui program pendidikan, pameran , penjangkauan masyarakat, dan penelitian.
“Semoga Museum Bala Datu Ranga dapat menjadi perintis dalam mengimplementasikan Agenda 2030 tersebut melalui program-program untuk publik yang dirancangnya. Tentu saja, museum tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan dukungan dana dan kebijakan dari pemerintah, sektor swasta, komunitas, serta partisipasi publik dalam mewujudkan semua ini,” pungkas Yuli Andari.