Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Gelar Pelatihan Jurnalistik, NTB Sertakan 8 Guru
Lombok Tengah, Fokus NTB – Pengurus Pusat Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) melalui bidang Humas menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik (2-6/8) untuk menguatkan kemampuan jurnalistik para guru. AGSI NTB pun menyertakan delapan guru sejarah dari Nusa Tenggara Barat, antara lain Munawir Haris, Sahnim, Cahyadi, Yopi Aris Widiyanto, Nurlaila Sukaina, Arief Sahrul Tiro, Abdul Hanan dan Suharni.
Pelatihan jurnalistik yang digelar pertama kalinya ini diikuti 90 peserta perwakilan dari seluruh Propinsi yang ada di Indonesia dan menghadirkan pemateri Heni Purwono, Pengajar Praktik dan Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak dan Andreas Syah P, Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Malang (UM).
Ketua Bidang Humas PP AGSI Marfianto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Ketua AGSI Provinsi yang telah mengirimkan utusannya untuk mengikuti pelatihan jurnalistik yang berlangsung selama 5 hari ini.
“Pelatihan Jurnalistik ini digelar dengan sistem daring sinkronus dan asinkronus. Nantinya para peserta akan memperoleh ilmu bagaimana cara membuat flyer digital dan cara menulis berita yang benar, sehingga harapan kami setelah pelatihan ini para peserta bisa mempublikasikan segala kegiatan AGSI didaerahnya masing-masing,” ujar Marfianto (2/8).
Presiden AGSI Sumardiansyah Perdana Kusuma saat membuka Pelatihan Jurnalistik mengungkapkan bahwa guru bukan profesi biasa, guru harus memiliki kompetensi yang menunjang profesinya.
“Guru Sejarah jangan menjadi katak dalam tempurung. Maka dari itu kita harus membuka diri terhadap ilmu lain salah satunya jurnalistik,” terang Sumardiansyah.
Lebih lanjut Sumardiansyah menambahkan bahwa dengan kemampuan jurnalistik, kita dapat menuliskan jejak sejarah yang nantinya menjadi eksistensi sebuah peristiwa.
Sementara itu Baiq Ella Apriana Ketua AGSI NTB saat dihubungi via telpon mengatakan Pelatihan Jurnalistik ini sangat bermanfaat sekali bagi guru sejarah, khususnya bagi pengurus AGSI NTB, pasalnya selain memperoleh ilmu bagaimana membuat flyer digital dan cara menulis berita benar, peserta juga diajak praktik langsung sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami.
“Kami selalu mendorong para pengurus AGSI NTB untuk mengikuti pelatihan Jurnalistik, harapannya dari pelatihan ini dapat melahirkan jurnalis baru yang akan memberitakan segala kegiatan yang dilaksanakan oleh AGSI NTB dan kegiatan di sekolah masing-masing,” harap Guru Sejarah SMA Negeri 1 Pujut tersebut. (Yopi).