Edukasi

Penyuluhan Hukum oleh Mahasiswa KKL Unsa Desa Lamenta dengan Tema “Tantangan Gerakan Perempuan di Indonesia dalam Merebut Ruang Hidup”

Empang, Fokus NTB — Dalam upaya meningkatkan pemahaman mengenai isu kesetaraan gender dan tantangan yang dihadapi oleh gerakan perempuan di Indonesia, mahasiswa KKL Universitas Samawa (UNSA) angkatan XXV menggelar Penyuluhan Hukum yang bertema “Tantangan Gerakan Perempuan di Indonesia dalam Merebut Ruang Hidup”.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di lapangan Adat desa Lamenta, kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa mendatangkan tiga orang narasumber yaitu, M. Panji Prabu Dharma,S.H.,M.H yang merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Samawa, IPTU Nakmin yang merupakan Kapolsek Empang, dan Jasmiati yang merupakan ketua Kopri PMII Sumbawa.

Ketiga narasumber tersebut merupakan beberapa elemen yang akan membahas terkait isu Perempuan dari berbagai perspektif.
Acara yang berlangsung pada hari Senin tersebut berhasil menarik perhatian sejumlah peserta dari berbagai latar belakang, termasuk para aktivis,ibu-ibu PKK, perangkat desa, tokoh masyarakat, siswa/i SMA/MA se-kecamatan Empang dan masyarakat umum yang peduli terhadap isu kesetaraan gender dan perjuangan gerakan perempuan.

Dalam laporan ketua panitia, Rahmawati mengajak semua elemen masyarakat menyatukan langkah untuk mengatasi berbagai hambatan yang masih dihadapi oleh perempuan di Indonesia.

“Kegiatan ini diisi dengan serangkaian presentasi dari beberapa pemateri dan sesi diskusi yang berfokus pada pemahaman mengenai tantangan dan solusi dalam merebut ruang hidup yang adil dan merata bagi perempuan,” ucap Rahmawati.

Ketiga arasumber tersebut membahas terkait isu perempuan dari berbagai perspektif. Seperti yang disampaikan oleh Kapolsek Empang dalam penjelasannya “ Isu Perempuan sudah dimulai bahkan sejak zaman Rosulullah dan zaman kerajaan yang dimana pada zaman itu ada banyak raja-raja Yang beristri lebih dari satu yang dijadikan sebagai pemuas nafsu laki laki..”.

Selain itu, M. Panji Prabu Dharma, S.H., M.H yang merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Samawa juga memberikan pandangan terkait Undang-Undang perlindungan perempuan dan anak serta mendorong setiap perempuan untuk terjun dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan atau organisasi terutama kepada muda-mudi yang merupakan generasi penerus bangsa.

Dalam kegiatan ini, Jasmiati, sapaan akrabnya yang merupakan satu-satunya narasumber perempuan yang membahas isu perempuan di Indonesia memaparkan bahwa masalah dalam kemunduran seorang perempuan lebih banyak diakibatkan oleh perempuan itu sendiri.

“Oleh sebab itu masalah yang terjadi saat ini yaitu “perempuan dalam pemikiran perempuan,” jelasnya.

Dalam menghadapi tantangan ini, partisipan sepakat bahwa kolaborasi lintas sektor dan komunitas merupakan kunci untuk meraih kesuksesan.

Dengan memanfaatkan teknologi dan platform digital, gerakan perempuan dapat lebih mudah melalui pesan-pesan penting dan mengajak masyarakat lebih banyak untuk terlibat dalam perjuangan sesama perempuan.

Diharapkan bahwa acara penyuluhan hukum ini akan menjadi langkah awal yang berarti dalam menggalang dukungan lebih luas untuk gerakan perempuan di Indonesia.

“Mahasiswa/i KKL Universutas Samawa, para pemateri serta masyarakat Desa Lamenta berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan-kegiatan edukatif semacam ini demi menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil,” tutupnya.

Related Articles

Back to top button