Oleh Mahasiswa Promer UTS Desa Kelungkung
Mahasiswa MBKM program merdeka Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) di desa Kelungkung, Jumat (20/11/2023) melaksanakan program Jum’at Bersih yang dirangkaikan dengan gotong royong bersama masyarakat sebagai upaya menjaga lingkungan agar tetap bersih, meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar serta menciptakan rasa kekeluargaan dan kebersamaan antar masyarakat juga mahasiswa yang berdampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Warga desa Kelungkung dusun Sampar dikenal sebagai penduduk yang ramah dan rendah hati. Di samping itu, desa kelungkung terkenal dengan budaya gotong royong. Gotong royong (solidaritas sosial) merupakan bentuk kepedulian atau keprihatinan seseorang terhadap orang lain, sehingga ia rela memberikan waktu, tenaga atau pikirannya untuk orang lain. Budaya inilah yang masih dipegang oleh penduduk desa Kelungkung pada umumnya.
Gotong royong di Desa Kelungkung Dusun Sampar tidak hanya berkaitan dengan kepentingan bersama, juga upaya untuk mempererat tali silahturahmi karena warga desa Kelungkung memegang teguh prinsip “Selalu melakukan sesuatu secara bersama-sama” tidak peduli itu untuk kepentingan bersama ataupun untuk kepentingan pribadi siapapun atau apapun yang membutuhkan bantuan selagi itu adalah hal yang baik pasti akan dibantu secara bergotong royong.
Kegiatan gotong royong memiliki banyak manfaat positif dalam kehidupan bermasyarakat yaitu menumbuhkan sikap saling tolong menolong, sukarela, kekeluargaan, dan membina hubungan sosial yang baik terhadap masyarakat disekitar, sekaligus melahirkan persatuan antar anggota masyarakat. Dengan persatuan yang ada, masyarakat menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi permasalahan yang muncul. Oleh karena itu, melalui gotong royong masyarakat diajarkan untuk rela berkorban.
Budaya gotong royong dalam kehidupan masyarakat perlu dijaga, budaya yang timbul dari kesadaran pribadi masyarakat ini merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan masyarakat yang baik. Karena budaya yang dipaksakan tanpa dihayati maknanya akan sangat berbeda dari budaya yang timbul dari kesadaran. Kesadaran seperti ini merupakan suatu sikap etis yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian yang baik dan ketika budaya itu telah terbentuk dan dijaga dengan baik akan diwariskan kepada generasi penerusnya. Perubahan pola interaksi masyarakat modern sekarang ini cenderung memaksa masyarakat Indonesia mulai meninggalkan budaya gotong royong ini dan mengarah pada sifat individual.
Budaya gotong royong yang melekat erat pada warga desa Kelungkung dusun Sampar memberikan pembelajaran serta pengalaman berharga bagi para mahasiswa yang melaksanakan program MBKM promer di desa tersebut. Dimana mahasiswa sadar akan pentingnya membina hubungan yang rukun, harmonis dan selaras dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, bahu membahu untuk membangun desa demi kepentingan bersama untuk mencapai tujuan yang baik. Serta komunikasi antar warga baik dengan pemuda desa melalui karang taruna, perangkat desa dan masyarakat membuat suasana desa Kelungkung dusun Sampar menjadi desa yang mencintai damai.
Harapan dari Tim promer UTS khususnya desa Kelungkung Dusun Semongkat Sampar agar senantiasa menjaga nilai-nilai dan adat istiadat serta mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada demi kepentingan bersama dalam bidang apapun.