Lombok Barat, Fokus NTB – Tradisi Ritual Bepupek kembali berlangsung di Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (16/11). Pelaksanaan Ritual Bepupek ini bertempat di Makam Keramat Sesela sebagai situs makam yang dipercayai sebagai petilasan Dende Siti Fatimah sang putri tanah Selaparang.
Ritual Bepupek dibanjiri warga dari semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Dalam kegiatan ini hadir juga para tokoh agama, masyarakat, adat dan para pemangku kebijakan setempat.
Bepupek sendiri merupakan sebuah upaya memohon perlindungan kepada Sang Kuasa agar dijauhkan dari segala marabahaya. Dengan memanjatkan doa-doa sembari membasahi kepala dengan air dari sumur keramat masjid Jamiq Nurussalam sesela.
Acara ini dirangkaikan dengan pengajian tentang sejarah desa Sesela yang disampaikan oleh TGH. Munajib Kholid selaku tokoh agama. Dalam tausiyahnya, Tuan Guru Munajib Kholid mengajak warga masyarakat untuk bangga menjadi warga desa Sesela yang memiliiki berbagai lokus kebudayaan dan khazanah pengetahuan lokal.
“Kita harus bangga menjadi warga masyarakat desa Sesela yang dipenuhi oleh para alim ulama yang menjadi pelita di tengah masyarakat serta segala kekayaan tradisi dan kebudayaannya,” tuturnya.
Selain itu, warga antusias mengikuti pawai obor yang dilakukan dari Desa Sesela menuju makam keramat guna mengajak warga untuk berbondong-bondong mengikuti kegiatan Bepupek di makam keramat Sesela.
Kegiatan ini dilakukan setiap tahun dan menjadi agenda tahunan warga yang diinisiasi oleh Komunitas Ampure Sesela sejak tahun 2018. Ruang budaya ini sekaligus sebagai wahana merawat dan mempertahankan kepada generasi selanjutnya tentang kahzanah yang dimilikinya.
Ahmad Ijtihad, Ketua Panitia, memberikan penjelasan bahwa “Bepupek itu tradisi dan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat desa Sesela, lewat tradisi ini kami berupaya membangun kesadaran kolektif bahwa kekayaan khazanah kebudayaan itu harus dijaga,” pungkasnya.
Ritul Bepupek ini menjadi salah satu rangkaian dalam acara pembukaan HUT Desa Sesela yang ke-143 pada 2023 sebagai bentuk memuliakan para leluhur pendahulu dengan menziarahi makam mereka serta memanjatkan dzikir dan doa.
Dengan adanya gerakan kebudayaan semacam ini setiap tahunnya, para tokoh agama, pemuda serta yang terlibat dalam aksi kebudayaan di Sesela ini mengharapkan akan menjadi inspirasi bagi sekelompok lainnya dan terlebih kepada warga setempat sehingga senantiasa memiliki kesadaran dan rasa bangga dalam melestarikan kebudayaannya dan menjaga sejarah baik yang tersimpan penuh makna di tanah kelahirannya. (Ahmad Ijtihad)