Dampak Psikologi Penggunaan Minuman Keras Kalangan Remaja

Oleh: Irma Yanti, Prodi PBSI Universitas Samawa, Sumbawa-NTB.
Minuman keras atau yang sering kita miras belakangan mulai beredar pada remaja-remaja SMA bahkan sekarang anak-anak SMP pun sudah mulai mengonsumsi miras yang dapat mempengaruhi psikologi remaja seperti dapat menimbulkan depresi, halusinasi berlebihan, dan dapat membuat remaja mengalami gangguan kecemasan berlebihan yang berpotensi menimbulkan rasa gelisah dan stres yang tak dapat ditahan sehingga tanpa disadari muncul keinginan untuk bunuh diri atau melukai dirinya sendiri dan orang di sekitarnya.
Kecanduan minuman keras sendiri dapat mengakibatkan rusaknya memori otak pada remaja, sulit berkonsentrasi dan sangat dapat mempengaruhi pembelajaran juga kehidupan sehari-hari pada remaja terutama yang sudah terlanjur kecanduan berlebihan pada miras.
Penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk memberikan pendidikan yang memadai tentang bahaya penggunaan minuman keras pada usia muda dan mendukung program pencegahan yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi konsumsi alkohol di kalangan remaja.
Minuman keras atau alkohol telah menjadi bagian integral dari budaya konsumsi di berbagai masyarakat di seluruh dunia. Namun, penggunaan minuman keras, terutama di kalangan remaja, telah menjadi perhatian serius karena dampak psikologis yang signifikan yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kesejahteraan mental mereka. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi dampak psikologi dari penggunaan minuman keras pada kalangan remaja, mencakup aspek-aspek seperti kesehatan mental, perilaku, dan perkembangan psikososial.
Penguraian dampak nya sendiri dapat di penjelasan berikut:
Penggunaan minuman keras oleh kalangan remaja dapat memiliki dampak serius terhadap psikologi mereka. Pemuda yang mengonsumsi alkohol pada usia yang sangat muda dapat mengalami gangguan kejiwaan, kecemasan, dan depresi. Selain itu, penggunaan minuman keras juga dapat memengaruhi proses perkembangan otak remaja, yang dapat mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif dan gangguan dalam fungsi eksekutif. Selain itu, tekanan sosial dan stigmatisasi yang mungkin dialami oleh remaja yang mengonsumsi alkohol juga dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka, meningkatkan risiko depresi dan isolasi sosial. Penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk memberikan pendidikan yang memadai tentang bahaya penggunaan minuman keras pada usia muda dan mendukung program pencegahan yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi konsumsi alkohol di kalangan remaja.
- Pengaruh Kesehatan Mental:
Penggunaan minuman keras pada usia muda dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental. Remaja yang mengonsumsi alkohol memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, dan stres. Alkohol memiliki efek penekanan pada sistem saraf pusat, yang dapat mengubah mood dan perilaku remaja, meningkatkan kecenderungan mereka untuk mengalami gangguan psikologis. - Pengaruh Perilaku dan Pengembangan Pribadi:
Penggunaan minuman keras dapat mengubah perilaku remaja. Mereka mungkin menjadi lebih impulsif, agresif, dan cenderung mengambil risiko yang berbahaya. Selain itu, alkohol dapat merusak kemampuan remaja untuk membuat keputusan bijak dan menilai risiko dengan benar. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan pribadi mereka, menghambat kemampuan mereka untuk belajar dari pengalaman dan berkembang secara emosional. - Dampak Terhadap Hubungan Sosial:
Remaja yang mengonsumsi alkohol mungkin mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan sosial yang sehat. Penggunaan minuman keras dapat memicu konflik dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan otoritas sekolah. Stigmatisasi sosial juga dapat menjadi masalah serius bagi remaja yang mengonsumsi alkohol, menyebabkan isolasi dan penolakan oleh masyarakat sekitarnya. - Dampak pada Fungsi Keluarga:
Penggunaan minuman keras oleh remaja juga dapat merusak fungsi keluarga. Konflik dalam keluarga, kehilangan kepercayaan, dan ketidakstabilan emosional dapat terjadi karena perilaku minum alkohol. Ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak stabil dan tidak mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan remaja, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka. - Pengaruh pada Kinerja Akademik:
Minuman keras dapat mempengaruhi kinerja akademik remaja. Kecenderungan untuk melewatkan sekolah, tidak fokus pada pembelajaran, dan absen yang tinggi adalah dampak langsung dari penggunaan minuman keras. Penurunan kinerja akademik ini dapat mempengaruhi rasa harga diri dan motivasi belajar remaja, menyebabkan masalah psikologis seperti perasaan rendah diri dan putus asa.
Dari artikel di atas dapat kita simpulkan bahwa minuman keras sangat berpengaruh bagi psikologi remaja , terutama yang sedang pada masa pertumbuhan yang sangat mudah terpengaruh oleh pergaulan pergaulan sekitarnya.