Peran Keluarga dalam Mendidik Anak Semakin Ditekankan

Elis Triana, mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samawa
Kelompok keluarga berperan sebagai sebuah rekayasa kecil yang ada di dalam rumah untuk menjadi tempat terjadinya proses pendidikan yang paling awal dan paling penting bagi anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang menuju dewasa. Dalam suatu keluarga, anak pertama mendapatkan pendidikan awal yang penting. Mereka belajar dari orang tua mereka dan mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar langsung. Keluarga dipercaya sebagai tempat pertama di mana seseorang belajar dan mendapatkan nilai-nilai serta keterampilan dasar dalam kehidupan.
Anak-anak dalam keluarga akan mendapatkan pendidikan awal yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar mereka. Orang tua memiliki peran penting sebagai pendidik pertama dan utama dalam merawat dan membimbing anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik dari masa kecil hingga dewasa. Ini akan memastikan anak berada dalam tahap awal perkembangan dan pertumbuhannya. Di samping itu, orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk membangun pemahaman anak tentang iman dan ajaran Islam sejak usia dini, agar anak dapat terikat dengan prinsip-prinsip Islam dalam keyakinan dan ibadah, serta mengaplikasikan metode dan peraturan yang sesuai.
Pendidikan merupakan upaya yang disengaja dan terorganisir untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk aktif mengembangkan bakat dan potensi diri dalam memperoleh kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang baik, dan keterampilan yang diperlukan baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat, maupun negara.
Pendidikan anak pada usia dini merupakan dasar yang penting dalam membentuk kepribadian anak. Jika anak-anak mendapatkan bimbingan sejak dini, hal ini akan membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental mereka. Dampaknya dapat terasa saat mereka mencapai usia dewasa dan masa pertumbuhan mereka. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang.
Anak perlu menyadari bahwa mereka harus memiliki keyakinan tentang adanya keterikatan dan harmoni antara ayah dan ibu. Keterikatan dan harmoni ini akan memberikan rasa aman dan perlindungan kepada anak. Dalam proses pertumbuhannya, anak membutuhkan lingkungan yang menyenangkan agar dapat mencapai kesejahteraan menuju dewasa. Kerjasama antara ayah dan ibu.
Hal tersebut memiliki tingkat kepentingan yang sangat tinggi karena menjadi dasar penting bagi perkembangan anak agar kelak dapat mencapai kesuksesan dan memiliki kestabilan dalam keluarga. Jika anak tersebut mengalami gangguan kesehatan, maka akan menyebabkan ketidakstabilan dalam keluarga yang berdampak buruk baik bagi keluarga itu sendiri maupun masyarakat di sekitarnya.
Saat seorang anak lahir, orang tua di Indonesia memiliki peran sebagai “penentu norma” bagi anak tersebut dengan mengajarkan nilai-nilai dan kebijaksanaan yang tidak hanya berlaku secara umum di Indonesia, tetapi juga nilai-nilai yang dianut oleh keluarga tersebut. Mendapatkan nilai dan norma yang spesifik seperti itu akan sulit bagi mereka di masa depan ketika mereka berada di bangku-bangku kelas. Pada masa remaja dan dewasa, nilai dan norma tersebut memiliki kegunaan sebagai panduan bagi individu.
Tidak dapat disangkal bahwa masih banyak keluarga yang belum mengerti betapa pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak-anak mereka. Terdapat beberapa orang yang tidak begitu peduli, ada juga yang memang tidak tahu bagaimana caranya untuk mendukung pemenuhan pendidikan bagi anak-anak mereka. Indra mengatakan bahwa setidaknya ada tiga cara yang bisa dilakukan oleh keluarga untuk mendorong atau mendukung pendidikan anak-anak mereka. The first approach is when children are still young. Orang tua memiliki peran sebagai pemimpin bagi anak mereka di situasi ini. Perbuatan dan perkataan orang tua akan sepenuhnya diikuti oleh anak mereka. Karena alasan ini, tahapan ini sangat penting untuk membentuk kepribadian anak pada awalnya. Tahap kedua adalah saat anak-anak menjadi remaja. Pada tahap ini, keluarga berfungsi sebagai pendamping bagi anak. Orang tua perlu menyadari bahwa anak mereka sudah memiliki sedikit keputusan yang dapat mereka buat, meskipun tidak semuanya dalam hidup mereka. Pada tahap ini, hubungan keluarga dengan anak memiliki tingkat kepentingan yang besar.
Tahap terakhir adalah saat anak sudah dewasa, di mana orang tua berperan sebagai “pengamat” dalam kehidupan anak. Di periode ini, keluarga memiliki peranan sebagai sumber konsultasi dan tempat untuk menyampaikan pertanyaan ketika dibutuhkan.