Opini

Menumbuhkan Moral dengan Menanam Adab di Era Milenial

Oleh: Hendri Kariawansa

Berbicara Era Milenial berarti berbicara tentang teknologi, perilaku, budaya, bahasa dan lain sebagainya. dimana kita ketahui saat ini kecanggihan teknolog salasatunya mediasosial banyak sisi negatif, seperti tersebar berita bohong (hoax) sehingga pembaca menanggapi serius atau benar adanya dengan tidak mencaritau kebenaran secara detail (riil), banyak juga contoh lain seperti mudanya mengakses video porno, joget-joget, menggunakan pakaian seksi didepan umum atau disebut kebarat-baratan.


Dengan tersebarnya budaya barat sehingga masyarakat lokal (kalangan remaja) mengikuti cara berpakaian seksi didepan umum, pesta miras, bahkan bahasa yang digunakan menggunakan bahasa inggris tidak pada tempatnya, contoh sering kita dengar kata sorry ketika kejadian tidak disengaja baik kepada teman atau orang yang lebih tua dari kita, kata sorry terbut mengurangi rasa keharmonisan kita sesama warga indonesiasa. Banyak lagi contoh lain yang sering kita jumpai terutama di kalangan remaja walaupun tidak semua remaja mengikuti dampak buruk perkembangan zaman atau era milenial.


Dampak yang kita rasakan di Era Milenial seperti pada penjelasan diatas itu disebut dengan kurangnya Moral. Istilah lain dari kurangnya moral yaitu Dekadensi Moral. Dekadensi Moral adalah penurunan nilai-nilai moral dalam masyarakat. Ini terjadi ketika nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, nilai-nilai sosial budaya bangsa, dan moralitas individu merosot. Fenomena ini dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada masyarakat, seperti meningkatnya kejahatan, ketidakadilan, dan ketidakstabilan sosial.


Maka betapa pentingnya Adab di setiap indifidu masyarakat masing-masing. Adab sala satu dasar kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menanamkan Adab pada seseorang melibatkan proses pembentukan karakter dan nilai-nilai yang baik. Pada Era Milenial ini banyak sekali pemuda dan anak-anak tidak memiliki adab, banyak yang mengikuti trending-trending, sala satu bahasa-bahada gaul seperti perkataan yang tidak pantas atau yang disebut cacian, anak milenial mengartikan kata tersebut menjadi tanda keakraban terhadap kawan lama atau orang yang sudah dikenalnya.


Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menanamkan adab: (¹) Menjadikan diri kita teladan yang baik. Bahwa kita harus memiliki perilaku dan sikap yang sopan, menghormati, dan memperhatikan orang lain harus ditunjukkan secara konsisten. (²) Melalui pendidikan formal dan informal, nilai-nilai etika dan norma-norma sosial dapat diajarkan dan diterapkan. (³) Berkomunikasi dengan baik dan mengajarkan cara berkomunikasi yang sopan adalah langkah penting dalam menanamkan adab. (⁴) Melalui latihan dan pembiasaan, adab dapat menjadi kebiasaan yang terbentuk secara alami. Misalnya, mengajarkan untuk memberikan salam, mengucapkan terima kasih, atau meminta maaf secara konsisten akan membantu memahami dan menerapkan adab dalam kehidupan sehari-hari. (⁵) Mengembangkan kesadaran diri tentang perilaku dan dampaknya pada orang lain adalah langkah penting dalam menanamkan adab. Mengajarkan orang-orang untuk merenungkan tindakan mereka, memahami konsekuensi dari perilaku yang tidak sopan, dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka adalah bagian dari proses ini. (⁶) Memberikan penghargaan dan umpan balik positif ketika seseorang menunjukkan perilaku yang sopan dan menghormati orang lain dapat memperkuat adab. (⁷) Menciptakan lingkungan yang mendukung adab juga penting. Lingkungan yang mempromosikan nilai-nilai etika, norma-norma sosial, dan perilaku yang baik akan membantu individu untuk mempraktikkan adab dengan lebih mudah.


Menanamkan adab membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi, yang lebih penting adalah kesadaran diri yaitu kesadaran atas kesalahan, kesadaran usia, kesadaran dalam berpikir supaya perbuatan dan tindakan yang kita hendak lakukan tidak senonoh atau tidak patut dan tidak sopan. Untuk diingatkan bahwa setiap individu memiliki peran dalam mempromosikan adab dalam masyarakat. Supaya tingkat Dekadensi Moral pada remaja Melenial dapat berkurang bahkan keinginan saya yaitu satu dari seribu orang saja, terlepas dari orang-orang atau remaja yang keterbelakangan mental.

Related Articles

Back to top button