Jakarta, Fokus NTB – Dinamika Pemilu dan Pilpres 2024 yang berlangsung di seluruh Indonesia saat ini menjadi keprihatinan dan kepedulian dari Dewan Pengurus Pusat Organisasi Timur dan Sumatra (OTISTA). Organisasi massa yang tersebar di 19 provinsi ini menyerukan ke berbagai pihak untuk mengedepankan penyelenggaraan Pemilu damai dan beretika.
“Indonesia Merdeka, bukan buat satu orang, bukan untuk satu keluarga, bukan untuk satu golongan. Tetapi semua buat semua. Setiap orang punya hak politik yang sama, tiap-tiap orang boleh memilih bukan karena di intimidasi,” ucap Ketua Umum OTISTA, Taufik Hidayat, S.Pd. Kor di Jakarta Timur (13/2).
Ditambahkannya, didalam Indonesia Merdeka yang terpenting adalah lahirnya demokrasi, Pemilu berasas Luber Jurdil dan bermartabat yang mampu datangkan kesejahteraan sosial bagi semua rakyat Indonesia. Kita harus bisa hadirkan kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya karena rakyat ingin sejahtera.
Pada kesempatan yang sama, Sektretaris Jendral OTISTA, Nizamul Muluk A.Md, SE, SH menegaskan pada Pemilu 2024 ini, rakyat Indonesia telah disajikan dengan berbagai perilaku elite politik yang tuna etika dan jauh dari nilai-nilai keadaban luhur. Proses demokrasi yang sudah dibangun sejak 25 tahun lalu, kini berjalan dengan penyimpangan yang tidak lagi sesuai dengan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia.
“Penegakan hukum hanya tajam kebawah dan tumpul keatas, kelompok kritis pun disingkirkan satu persatu dengan menggunakan produk hukum bernama UU ITE dan KUHP. Praktik kebebasan sipil dikebiri atas dalih stabilitas. KPK, MK pun diperlemah,” ujarnya.
Pendiri OTISTA, Poly Betaubun berpendapat momentum pencoblosan Pemilu tanggal 14 Februari 2024 merupakan momentum untuk melakukan kontrak politik dan kontrak sosial baru antara rakyat dengan calon Presiden dan Wakil Presiden yang kami yakini akan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang adil, makmur, berdaulat dan bermartabat.
Hadir dalam pernyataan sikap ini sejumlah pendiri, antara lain Boy N. Manefa, Boy Noya, Poly Betaubun, Mujib Hermani, Taufik Hidayat, dan Nizamul Muluk. Hadir pula pengurus DPP dan Perwakilan Provinsi OTISTA.
Berikut pernyataan sikap Dewan Pengurus Pusat Organisasi Timur dan Sumatra (OTISTA) beserta pengurus:
1. Organisasi Timur dan Sumatra (OTISTA) memperjuangan visi dan misi Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali ke amanat Pancasila, Pembukaan Konstitusi, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Organisasi Timur dan Sumatra (OTISTA) menyerukan kepada penyelenggara Pemilu, baik KPU dan Bawaslu hingga jajarannya di tingkat TPS untuk dapat menjaga integritas dan netralitas para petugasnya agar Pemilu benar-benar berjalan sesuai asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.
3. Organisasi Timur dan Sumatra (OTISTA) meminta kepada semua aparat keamanan, ASN untuk bersikap netral selama proses Pemilu, Pilpres 2024 dan OTISTA siap bergotog royong berjuang sebaik baiknya, sejujur-jujurnya, sehormat-hormatnya bersama TNI, POLRI untuk menjaga Pemilu berjalan damai.
4. Organisasi Timur dan Sumatra (OTISTA) meminta kepada Presiden, Wakil Presiden, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati/Walikota serta Wakil Bupati/Wakil Walikota untuk bersikap proporsional dengan mengedepankan etika selama proses Pemilu dan Pilpres 2024.
5. Organisasi Timur dan Sumatra (OTISTA) menyerukan kepada masyarakat di seluruh Indonesia untuk tidak melakukan penyebaran ujaran kebencian dan hoax atas dasar SARA, intoleransi dan radikalisme agama serta dapat memanfaatkan berbagai sarana media sosial, sarana publik lainnya secara cerdas dan bertanggung jawab.