Harga Jagung Turun, Kohati dan HMI Cabang Sumbawa Turun ke Jalan
Sumbawa, Fokus NTB – Kohati (Korps HMI Wati) cabang Sumbawa bersama HMI cabang Sumbawa gelar aksi demonstrasi di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharrudin III untuk menyatakan sikap kecewa terhadap perusahaan yang membeli jagung petani yang hanya mementingkan perut sendiri dengan harga yang sangat anjlok.
Terpantau, Kamis (23/5/2024), Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharrudin III yang berada di Jl. Garuda No. 41, Sumbawa Besar, Lempeh, Kec. Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sejak pukul 10.00 wita terlihat menegangkan antara pihak kepolisian dan para peserta aksi HMI cabang Sumbawa.
Berangkat dari keluhan masyarakat khususnya petani jagung Sumbawa, yang dimana harga jagung turun drastis. HMI Cabang Sumbawa dan juga jajaran Kohati cabang Sumbawa telah melakukan hearing pada tanggal 20 Mei 2024 di Gedung DPRD Sumbawa. Namun terpaksa pulang dengan tidak membawa hasil dikarenakan surat hantaran dari HMI cabang Sumbawa tidak digubris bahkan tidak sampai langsung kepada Pimpinan sejak dilayangkan surat tersebut.
Berlanjut pada tanggal 21 Mei 2024, pihak DPRD Sumbawa mengundang HMI dan Kohati cabang Sumbawa, bersama dengan para pemimpin perusahaan supply hasil panen jagung petani wilayah Sumbawa. Berdasarkan pertemuan tersebut, pihak perusahaan tidak mampu melaksanakan surat edaran dari Bapanas.
Sehingga tepat pada tanggal 23 mei 2024, HMI cabang Sumbawa turun kejalan, sebagai bentuk kepedulian terhadap petani jagung yang saat ini menangis.
“Awalnya kegiatan aksi demonstrasi berjalan dengan lancar tanpa kericuhan, namun pihak kepolisian tidak memudahkan akses agenda selanjutnya, yang dimana kami ingin masuk kedalam bandara,” ujar Yuni Kartika, Ketua Kohati Cabang Sumbawa.
Sehingga keadaan mulai memanas, bahkan sempat terjadi baku dorong antara polisi dan para peserta aksi. Teman-teman orator bergantian menyampaikan pendapat dan argumentasinya.
“Kami datang melakukan aksi demonstrasi ini agar apa yang menjadi hajatan kami di dengar. Akan tetapi justru kekecewaan yang kami terima bahkan mendapat tindakan tidak mengenakan dari aparat kepolisian,” ujar Ketua Umum Kohati Cabang Sumbawa, Tumkoh.
“Telah dilaksanakannya hearing pada tanggal 20 Mei 2024 oleh HMI Cabang Sumbawa, namun tidak adanya titik terang dari permasalahan ini. Hari ini, di tanah intan bulaeng, di tanah Sumbawa ini telah terjadi permasalahan yang pelik yang mencekik daripada masyarakat terutama petani,” tutur Tumkoh dalam orasinya.
Dengan suara yang lantang, Kohati Sumbawa menyuarakan aspirasi rakyat terutama petani jagung. Ini adalah bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat Sumbawa yang memperlihatkan secara langsung bahwa Kohati untuk negeri. Walau panas terik matahari tidak menyurutkan semangat sama sekali.
“Bagaimanapun sebagian dari kami dapat mengemban pendidikan sebagai mahasiswa karena hasil keringat orang tua kami sebagai petani jagung. Kalau harga jagung terus begini, tidak ada peningkatan mau bagaimana kami membayar biaya kuliah? Jadi, tolonglah kepada perusahaan ataupun PT-PT yang bersangkutan, jangan buat kami makin kelaparan di negeri sendiri,” tutur Bendaraha Umum Kohati Cabang Sumbawa, Nur Jannah.