Polhukam

Lalu Muhammad Iqbal: Orang NTB itu Pekerja Keras

Oleh: Dr. Ahmad Munjizun, Juru Bicara Iqbal-Dinda

Lalu Muhammad Iqbal kerap berbicara tentang potensi yang dimiliki oleh NTB untuk maju. Menurutnya, semua elemen yang dibutuhkan untuk kemajuan itu sudah ada. Yang pertama adalah sumberdaya alam yang sangat potensial.

“Tanah kita subur. Kalau di wilayah arab sana, pohon ditanam, jadi tongkat. Kalau di NTB, tongkat ditanam, jadi pohon.” Ucap LMI saat memberi sambutan pada acara Pengukuhan Tim Pemenangan Iqbal-Dinda Kabupaten Sumbawa, di Lapangan Pahlawan, Brang Bara, Kabupaten Sumbawa, Jumat, 20 September 2024.

Tokoh muda yang kerap dipanggil Mamiq Iqbal itu juga menyebutkan bahwa keindahan alam di NTB menawarkan pesona wisata yang sangat memikat. Bahkan para wisatawan sering menyebutnya sebagai “surga”.

Yang kedua adalah potensi yang dimiliki oleh manusianya. Menurut Duta Besar Indonesia untuk Turki 2019-2023 itu, masyarakat NTB adalah pekerja keras.

“Di Eropa sana, orang-orang mulai bekerja sekitar jam 8 pagi. Jam 4 sore sudah nongkrong di kafe. Kita di sini, sebelum subuh sudah mulai bersiap-siap, setelah terbenam matahari pun belum tentu pekerjaan sudah usai,” tuturnya.

Berdasarkan obrolan LMI dengan beberapa penyedia lapangan kerja untuk imigran di Malaysia, pekerja dari NTB biasanya lebih produktif dari mereka yang berasal dari daerah lain. Itulah yang menyebabkannya banyak diprioritaskan dibandingkan imigran dari daerah lain.

“Artinya, semua syarat untuk menjadi provinsi yang unggul itu sudah kita miliki. Tapi kenapa kita masih miskin? Maka tata kelolanya harus diperbaiki. Perlu membawa paradigma baru, pengalaman baru, jaringan baru untuk investasi,” jelasnya.

Sebagai birokrat dengan pengalaman hampir 30 tahun, Mantan Ketua Perlindungan WNI di Luar Negeri itu optimis, bahwa dengan ide-ide baru, cara baru dan semangat baru, potensi-potensi yang dimiliki NTB itu akan berbuah pada kemajuan, yakni NTB Emas.

Mamiq Iqbal juga mengungkapkan bahwa Iqbal-Dinda butuh dukungan penuh, tidak hanya untuk 27 November mendatang, tapi juga untuk 5 tahun kepemimpinannya ke depan. Ia menegaskan bahwa perjuangan menuju NTB Emas tidak hanya perjuangan Iqbal-Dinda saja, tapi itu adalah perjuangan setiap orang yang menginginkan kemajuan untuk NTB.

“Tidak ada superman. Yang ada adalah superteam,” kata alumni University of Bucharest, Romania itu.

Terakhir, LMI mengutarakan komitmen Iqbal-Dinda untuk melayani masyarakat NTB dalam suka dan duka.

“Iqbal Dinda ingin menjadi bagian dari setiap senyum bapak ibu. Iqbal Dinda ingin menjadi bagian dari setiap tangis bapak ibu. Kebahagiaan masyarakat NTB adalah kebahagiaan kami, tangis mereka adalah tangis kami,” ungkap LMI.

Related Articles

Back to top button