“Sang Penerus” Karya Komunitas Film SCS Masuk Nominasi Festival Film Budaya Nusantara 2024
Sumbawa, Fokus NTB – Di penghujung tahun 2024 ini, film dokumenter terbaru karya Yuli Andari yang diproduseri oleh komunitas Sumbawa Cinema Society (SCS) dan didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, “Sang Penerus”, terseleksi sebagai salah satu nominasi Kompetisi Film Dokumenter Kategori Mahasiswa/Umum dan akan diputar pada Festival Film Budaya Nusantara (FFBN) pada tanggal 4 – 6 Desember 2024 mendatang.
FFBN sendiri merupakan program unggulan yang digagas oleh Program Studi Televisi dan Film Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan telah diselenggarakan sejak tahun 2018. FFBN hadir sebagai ruang untuk menyalurkan karya film terkait seni dan budaya sebagai media apresiasi terhadap keragaman budaya yang terekam melalui film. FFBN tahun ini mengusung tema “Siklus 7” yang terinspirasi dari siklus kejayaan kerajaan besar Nusantara seperti Sriwijaya dan Majapahit sehingga FFBN ke-7 ini diharapkan menjadi ajang untuk merayakan dan menggali kembali sejarah dan budaya Indonesia melalui film.
Berkaitan dengan hal tersebut, komunitas Sumbawa Cinema Society (SCS) merasa sangat bangga dan terharu karena dapat membawa “Sang Penerus” sebuah film dokumenter yang mengangkat tentang Upacara Adat Pengangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa untuk dapat diputar sekaligus berkompetisi dalam salah satu festival film yang unggul di Indonesia ini.
“Ajang festival film ini juga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan kearifan lokal dan budaya Sumbawa melalui media film di kancah nasional. Hal ini sejalan dengan misi SCS dan tujuan FFBN yang ingin mengajak generasi muda untuk memahami warisan leluhur dan membangun masa depan yang lebih gemilang,” tutur Yuli Andari, sutradara film ini (2/12).
“Sang Penerus” dapat menjadi jembatan untuk dialog antar generasi yang dapat menceritakan tentang Kesultanan Sumbawa yang hingga saat ini menjadi salah satu Kesultanan yang masih eksis di Nusantara. Pengangkatan Datu Rajamuda merupakan salah satu upacara adat yang sakral tentang keberlanjutan Kesultanan Sumbawa yang telah eksis selama 4 (empat) abad. Melalui kegiatan-kegiatan pemajuan kebudayaan dan pelestarian budaya lokal yang dilakukan oleh Kesultanan Sumbawa, semoga Kesultanan Sumbawa dapat menuju kejayaan baru dengan cara membawa warisan budaya Sumbawa ke panggung Nusantara dan Dunia.