Oleh Farishta Amatul Kafi
Lombok Utara, Fokus NTB – Desa Akar-Akar merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Mata pencaharian masyarakat di Desa Akar-Akar didominasi oleh berkebun dan beternak. Salah satu komoditi yang dimiliki oleh Desa Akar-Akar yaitu tumbuhan kelor. Kelor atau dalam bahasa latin dikenal dengan nama Moringa Oleifera merupakan jenis tanaman tropis yang sangat mudah dikenali dari ukuran daunnya yang kecil dan batangnya yang khas. Tidak hanya itu, pohon kelor juga sangat mudah tumbuh pada tanah yang bisa dikatakan tidak terlalu subur bahkan lahan kering sekalipun. Sejak dahulu kelor sudah digunakan dalam berbagai hal dikarenakan memiliki khasiat yang melimpah, salah satunya kelor memiliki potensi untuk mengurangi tingkat stunting.
Dengan melihat potensi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram mengadakan sosialisasi seputar pemanfaatan kelor sebagai bahan makanan untuk mengurangi tingkat stunting dengan tema “Sosialisasi Desa Sehat dan Cerdas Gizi” yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara pada Minggu (19/1).
Kepala Desa Akar-Akar, Bapak Budi Priyo Santoso, S.Pd., menjelaskan bahwa pemerintah desa telah mengambil langkah serius dalam menangani stunting, “Setiap tahun pemerintah pusat menganggarkan dana untuk program penurunan angka stunting. Kami telah mengalokasikan dana khusus untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang pengolahannya dilakukan langsung oleh kader-kader posyandu. Program ini terus dikoordinasikan dengan tim ahli gizi dari Puskesmas Bayan,” ujarnya.
Ketua KKN PMD Unram Desa Akar-Akar, Subhan Hidayat, menjelaskan, “Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian bersama. Melalui kegiatan sosialisasi pencegahan stunting ini, kita banyak mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara mengolah dan mengoptimalkan potensi daun kelor untuk bahan makanan yang sehat untuk mencegah stunting. Harapannya, semoga kita dan warga masyarakat di Desa Akar-Akar mampu mengoptimalkan potensi kelor yang ada untuk mendukung program pencegahan stunting yang digalakkan oleh pemerintah dan semoga dengan memanfaatkan potensi kelor yang ada dapat mengurangi tingkat stunting sehingga anak-anak tumbuh sehat, cerdas dan berkualitas,” ungkapnya.
Pada saat pelaksanaan sosialisasi tersebut terdapat sekitar 39 masyarakat yang hadir dan menyimak penyampaian dari pemateri yaitu Ibu Denda Widya A. N., S.Tr.Gz yang merupakan seorang ahli gizi dari Puskesmas Bayan. Pemateri memberikan edukasi kepada masyarakat yang hadir seputar dengan hal-hal yang berkaitan dengan stunting dan juga pencegahannya, mulai dari menjelaskan apa itu stunting, gejala awal dari stunting, hingga ke cara pencegahannya.