Mahasiswa KKN-PMD Universitas Mataram Sosialisasi Optimalisasi Pola Asuh yang Efektif di Desa Sepakek

Penulis : Aprilian Widyani dkk, mahasiwa Universitas Mataram
Lombok Tengah, Fokus NTB – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram telah melaksanakan program sosialisasi mengenai optimalisasi pola asuh yang efektif untuk mendukung SDGs 4. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan berkualitas bagi anak-anak. Program tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Senin (20/1).
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh ibu-ibu kader Posyandu dan staf desa, bersama narasumber dari Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Pendidikan Mandalika Ibu Eneng Garnika, S.Si., M.Pd. Tujuan program tersebut untuk memberikan pemahaman kepada para orang tua dan masyarakat mengenai pentingnya pola asuh yang efektif untuk mendukung perkembangan dan pendidikan yang berkualitas bagi anak. Pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan, sebagaimana dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke-4.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan yang hangat dari ibu-ibu kader serta para staf desa yang hadir dalam acara tersebut. Muh. Tajul Ma’arif selaku ketua kelompok KKN PMD Universitas Mataram Desa Sepakek, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan salah satu program kerja mereka dalam mendukung SDGs ke-4 (Quality Education). Melalui pengasuhan yang baik, anak-anak akan lebih siap untuk menghadapi tantangan pendidikan, dan diharapkan mampu berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Dalam pemaparan materinya Ibu Eneng Garnika, menjelaskan bahwa pola asuh merupakan cara orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak, didalam prosesnya mencakup interaksi, perlakuan, serta disiplin positif yang diterapkan. Pola asuh yang baik tidak hanya mempengaruhi perkembangan akademis anak, tetapi juga membentuk karakter, keterampilan sosial, dan sikap mereka terhadap pendidikan. Ibu Eneng Garnika juga menjelaskan terdapat beberapa jenis pola asuh berdasarkan kontrol dan kebebasan, yaitu pola asuh otoriter, otoritatif, permisif dan Neglektif.
“Pola asuh yang baik harus berfokus pada pengembangan holistik anak, mencakup aspek kognitif, sosial emosional, dan fisik. Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung di rumah, di mana anak merasa aman untuk berekspresi dan belajar dari setiap proses yang dilakukan. Ini termasuk memberikan pujian yang tulus atas usaha mereka, bukan hanya hasil yang dilihat namun prosesnya, sehingga mereka termotivasi untuk terus belajar dan mau melakukan hal-hal positif,” ujar Ibu Eneng Garnika

Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif, dimana warga diberikan kesempatan untuk melontarkan pertanyaan kepada narasumber terkait materi yang telah dipaparkan. Terlihat warga tampak antusias mengajukan pertanyaan terkait bagaimana pola pengasuhan yang efektif bagi anak.
“Saya sangat mengapresiasi sosialisasi ini karena memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya pola asuh yang efektif dalam mendukung pendidikan berkualitas. Sebagai orang tua, saya menyadari bahwa peran kita sangat krusial dalam membentuk karakter dan kemampuan belajar anak. Pola asuh yang baik tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan nilai-nilai moral dan keterampilan hidup,” ujar ketua Forum Posyandu Desa Sepakek,
Diharapkan sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pola asuh yang positif dan dampaknya terhadap perkembangan anak. Orang tua diharapkan lebih memahami peran mereka dalam mendukung pendidikan anak.
Dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, pola asuh yang efektif menjadi kunci utama. Pola asuh yang baik tidak hanya membentuk karakter anak, tetapi juga mempengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis tetapi juga pada pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan. Pendidikan berkualitas berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, peningkatan kesehatan masyarakat, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan pencapaian SDGs ke-4, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang cerdas, kreatif, dan mampu berkontribusi positif terhadap masyarakat serta lingkungan mereka.