Penulis: Kelompok Mahasiswa KKN PMD 2024-2025 Universitas Mataram Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat
Lombok Barat, Fokus NTB – Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram sukses mengadakan sosialisasi dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang potensi wisata desa bersama Dinas Pariwisata yang bertemakan “Pengembangan Desa Wisata melalui Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan” di Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat (16/1). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk apparat desa, kelompok pokdarwis, karang taruna, pospol, kepala dusun desa mareje, serta semua kelompok KKN PMD Universitas Mataram Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga tentang potensi besar yang dimiliki desa Mareje dalam sektor pariwisata. Kepala Bidang SDM Pariwisata Dispar Lombok Barat, Erwin Rachman, S.E. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengembangan desa wisata dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Pembangunan desa wisata mendukung beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain: (1) SDG 1 – Tanpa Kemiskinan yakni meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Mareje melalui peluang usaha dan lapangan kerja di sektor pariwisata; (2) SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi berupa menciptakan peluang kerja bagi masyarakat Desa Mareje, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); (3) SDG 11 – Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan yakni mengembangkan infrastruktur dan fasilitas yang mendukung pariwisata berkelanjutan di Desa Mareje; serta (4) SDG 12 – Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab yakni mendorong wisata berbasis komunitas dengan pendekatan ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kegiatan Sosialisasi ini menunjukkan kontribusi mahasiswa dan masyarakat untuk meningkatkan potensi wisata serta membangun kesadaran akan pentingnya kolaborasi pihak desa dengan kelompok pokdarwis maupun karang taruna untuk membangun destinasi wisata yang menciptakan manfaat ekonomi sekaligus melestarikan kearifan lokal.
“Potensi yang dapat kita manfaatkan bukan hanya dengan sumber daya alamnya, namun juga bisa dikembangkan dengan ekonomi kreatif, kuliner dan wisata religi dengan keberagaman agama di desa Mareje seperti mengunjungi Vihara terbesar di Lombok yang ada di desa Mareje,” ujar Kepala Bidang SDM Pariwisata Dispar Lombok Barat, Erwin Rachman, S.E.
Desa Mareje terletak di paling selatan di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini memiliki ciri khas yaitu sawah terasering dengan undakan sawah yang tersusun rapi seperti tangga hijau alami. Kesuburan tanah di sekitar sawah sangat mendukung aktivitas pertanian, sehingga sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani
Dengan kondisi alam yang asri dapat menarik minat wisatawan untuk menetap dan berlibur menikmati suasana di desa mareje. Untuk itu Bapak Erwin mengungkapkan bahwa “Masyarakat desa Mareje tidak hanya memperlihatkan teraseringnya saja tetapi memperkenalkan juga kuliner khas tradisional yang menggugah selera serta penginapan nyaman dengan nuansa lokal yang otentik. Hal ini dapat berdampak bagi masyarakat lokal seperti peningkatan pendapatan,menciptakan lapangan kerja serta melestarikan budaya dan tradisi yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung”.
Kepala Desa Mareje, H. Muchsin Salim berharap supaya desa Mareje dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengoptimalkan keindahan alam seperti terasering sawah, panorama perbukitan, dan tradisi budaya lokal yang unik. Desa Mareje memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi desa wisata yang berkelanjutan.
Oleh karena itu melalui kegiatan sosialisasi ini, desa Mareje diharapkan dapat menjadi desa wisata yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Desa Mareje memiliki potensi wisata dan keindahan alamnya yang asri sehingga mampu meningkatkan daya tarik dan membangun citra desa wisata serta dapat memperkenalkan produk lokal yang dihasilkan.
