Wawan Hermansyah, Kordinator Program Eliminasi TBC PKBI Sumbawa (dok/ist.)
Sumbawa Besar, Fokus NTB – Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu ancaman kesehatan global yang signifikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2024, TBC adalah satu dari 10 penyebab utama kematian di dunia, dengan lebih dari 10 juta kasus baru dan 1,6 juta kematian setiap tahunnya.
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan beban TBC tertinggi, turut berjuang keras melawan epidemi ini. Di sinilah peran Organisasi Non-Pemerintah (NGO) menjadi sangat penting. Dengan pendekatan berbasis komunitas, NGO tidak hanya membantu dalam deteksi dini tetapi juga memberikan edukasi untuk mengurangi stigma serta mendukung kebijakan kesehatan yang berpihak pada masyarakat.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumbawa kembali menegaskan komitmennya dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sumbawa pada tahun 2025. Bersinergi dengan pemerintah daerah sejak tahun 2021, PKBI Sumbawa telah menjalankan berbagai program untuk menjangkau ribuan Masyarakat rentan dan beresiko.
“Di Kabupaten Sumbawa, ratusan kasus TBC terus bertambah setiap tahunnya. Kami menyadari bahwa eliminasi TBC merupakan tantangan besar, namun dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak, kami yakin target eliminasi TBC tahun 2030 seperti yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dapat tercapai,” ucap Muhammad Ikraman, Ketua PKBI Sumbawa, Minggu (26/1/2025).
Secara lebih tekhnis, Kordinator Program Eliminasi TBC PKBI Sumbawa, Wawan Hermansyah menambahkan bahwa dengan dukungan dana dari Global Fund, sepanjang tahun 2024 lalu PKBI telah melakukan berbagai program dan kegiatan sebagai upaya serius untuk menekan penularan TBC di Kabupaten Sumbawa.
“PKBI Sumbawa melalui kader TBC terlatih yang tersebar di 24 Kecamatan telah melakukan Investigasi kontak rumah tangga pada 677 pasien aktif TBC dan menyasar 2.708 Kontak serumah,” jelasnya.
Wawan menjelaskan, investigasi Kontak Rumah Tangga adalah kegiatan untuk mendorong pemeriksaan pada anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien TBC aktif, guna memastikan apakah mereka juga terinfeksi atau berisiko terkena TBC. Hal menurut Wawan, dilakukan agar dapat mendeteksi secara dini orang yang sudah terinfeksi TBC, baik yang belum menunjukkan gejala (TBC laten) maupun yang sudah sakit (TBC aktif).
Kegiatan Investigasi Kontak dan Penyuluhan Kader PKBI Sumbawa (dok/ist.)
“Untuk memperluas jangkauan, kader PKBI juga melakukan penyuluhan. Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kegiatan penyuluhan, PKBI Sumbawa juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC, gejala, dan pentingnya pengobatan. Kegitan Penyuluhan dilkakukan di lingkuan sekitar tempat tinggal, populasi beresiko, pertemuan-pertemuan yang diinisasi RT/RW, dan terkadang diintegrasikan Bersama kegiatan posyandu keluarga,” ungkapnya.
Lanjut Wawan, PKBI Sumbawa juga terus mendorong lebih banyak terduga TBC untuk memeriksakan diri. Dari hasil kegitan Investigasi kontak dan Penyuluhan sepanjang tahun 2024, berhasil mendorong lebih banyak terduga TBC untuk memeriksakan diri
dari hasil kegiatan Investigasi kontak rumah tangga dan penyuluhan, PKBI Sumbawa berhasil mendorong 6.350 orang terduga untuk memeriksakan diri ke layanan Kesehatan. Dari 6.350 orang terduga terdapat 486 orang terinfeksi TBC.
Selain itu, PKBI Juga memberikan pendampingan pada Pasien TBC selama mereka menjalani Pengobatan termasuk memastikan mereka minum obat secara teratur. pendampingan pasien
PKBI Sumbawa memberikan dukungan kepada pasien TBC selama menjalani pengobatan, termasuk memastikan mereka mengonsumsi obat secara teratur.
PKBI Sumbawa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Puskesmas, rumah sakit, dan organisasi masyarakat, untuk memperkuat upaya eliminasi TBC.
Secara khusus PKBI Sumbawa memberikan apresiasi yang besar kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa yang begitu terbuka dan bersemangat dalam berkoloborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Sumbawa Sehat.
“Semoga semangat tersebut selalu terjaga di masa-masa mendatang,” harapnya.
Diakhir, Wawan juga menjelaskan bahwa Isu TBC menjadi salah satu isu prioritas nasional, bahkan masuk dalam Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM). “Sekali lagi, kami menegaskan bahwa PKBI akan terus meningkatkan komitmen mendukung segala usaha pemerintah dalam penaggulangan TBC di Kabupaten Sumbawa,” tutupnya.