Mahasiswa Universitas Mataram Gelar Pemanfaatan Kelor untuk Kurangi Stunting

Oleh : Kelompok 2 Desa Akar-Akar KKN PMD Universitas Mataram
Lombok Utara, Fokus NTB – Tanaman kelor (moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Nusa Tenggara Barat, tanaman ini banyak dijumpai sebagai pagar hidup, ditanam di sepanjang ladang atau tepi sawah yang berfungsi sebagai tanaman penghijau, serta dikenal sebagai tanaman obat berkhasiat dengan memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman tersebut mulai dari daun, kulit batang, biji, hingga akarnya yang memiliki nutrisi cukup tinggi seperti vitamin A, kalsium, protein, dan zat besi.
Sekitar 12 peserta yang mewakili ibu-Ibu PKK dan ibu-Ibu Kader di Desa Akar-Akar (27/1) hadir dalam pelatihan pembuatan cookies kelor, stik kelor, dan teh kelor yang dipandu oleh Ibu Nuraini, istri dari Ketua Kelompok Tani Kelor. Dalam pelatihan ini, Ibu Nuraini membimbing peserta secara langsung dalam proses pembuatan, mulai dari mengolah adonan, memanggang, hingga penyajian produknya.
Pelatihan ini dilaksanakan di Balai Dusun Otak Lendang. Beberapa peralatan yang dimiliki Kelompok Tani Kelor dibawa ketika pelaksanaan pelatihan, bahan baku berupa kelor langsung dipetik di Kebun Dusun Lembah Pedek dan Dusun Otak Lendang oleh para mahasiswa, dan bahan tambahan lainnya seperti tepung terigu, gula pasir dan lain-lainnya juga disiapkan oleh para mahasiswa.
Kepala Dusun Otak Lendang dalam sambutannya mengatakan, “Mewakili bapak Kepala Desa, mengingat di desa ini terdapat stunting dan ada penemuan baru untuk mencegah stunting bisa membuat produk dari daun kelor. Daun kelor ini memiliki banyak manfaat, tinggal bagaimana kita harus memanfaatkan hal tersebut. Penyebab stunting banyak terutama pernikahan dini karena belum siap melahirkan bisa menyebabkan anaknya mengalami stunting,” ujarnya.
Selama pelatihan, masyarakat dan mahasiswa diajarkan proses pembuatan mulai dari pembuatan adonan hingga penyajian cookies, stik kelor, dan teh kelor. Bahan baku kelor dalam pelatihan ini berasal dari Dusun Lembah Pedek dan Dusun Otak Lendang, dimana pada dua dusun ini memiliki potensi kelor yang tinggi dari enam dusun yang ada di Desa Akar-Akar.
Masyarakat dan para mahasiswa KKN PMD sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Masyarakat desa pun jadi semakin sadar pentingnya memanfaatkan daun kelor.