Edukasi

Mahasiswa Unram Desa Keru Sukses Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Organik menjadi Pupuk Organik Padat dan Cair

Penulis : KKN PMD Desa Keru 1

Lombok Barat, Fokus NTB – Demi mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) menggelar pelatihan pembuatan dan penggunaan pupuk organik cair dan padat tahap 2 di Desa Keru, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (1/2).

Pelatihan ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Ibu Isrowati, S.Pd., M.Si., dan Ibu Rachmawati Noviana Rahayu, S.Si., M.Si., yang merupakan dosen dari Fakultas MIPA pada Program Studi Ilmu Lingkungan. Dalam sesi tersebut, keduanya memberikan penjelasan mendalam mengenai langkah-langkah praktis untuk mengolah limbah rumah tangga dan daun gamal menjadi pupuk organik, baik padat maupun cair, yang kaya akan nutrisi serta ramah lingkungan.

Pembuatan pupuk organik padat menggunakan limbah rumah tangga berupa sampah dapur yang tidak terpakai sebagai bahan utama, yang kemudian dipadukan dengan bahan pendukung seperti molase dan bioaktivator (EM4). Sementara itu, untuk menghasilkan pupuk cair, bahan utamanya adalah limbah rumah tangga berupa sisa air cucian beras, yang dicampur dengan bahan tambahan seperti daun gamal yang telah dihaluskan dan molase (larutan gula merah). Kombinasi bahan-bahan ini dirancang untuk menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi.

Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK, dan warga stempat yang menunjukkan antusiasme tinggi untuk meningkatkan produktivitas pertanian hortikultura di daerah mereka. Selain mendapatkan pemahaman mengenai teknik pembuatan pupuk organik, para peserta juga dibekali dengan pengetahuan tentang metode aplikasi pupuk yang efektif pada berbagai jenis tanaman hortikultura, seperti sayuran dan buah-buahan.

Kepala Desa Keru, Bapak Rawida, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk organik, terutama karena masih banyak warga yang lebih memilih menggunakan pupuk kimia.

“Saya berharap masyarakat di Desa Keru dapat semakin meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah sampah organik menjadi produk yang bermanfaat, seperti pupuk padat dan pupuk cair, sehingga dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi sekaligus mendukung kelestarian lingkungan, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia oleh masyarakat di Desa Keru” ujarnya.

Antusiasme yang tinggi dari peserta sosialisasi sangat terasa pada sosialisasi tahap ke-2 ini, bahkan mereka menyampaikan permintaan untuk dibuatkan buku panduan terkait pembuatan pupuk. Hal ini menunjukkan besarnya minat dan keinginan mereka untuk mempelajari lebih dalam tentang proses pembuatan pupuk yang efektif dan ramah lingkungan.

Menanggapi hal tersebut, kami berkomitmen untuk menyediakan informasi yang komprehensif dan praktis melalui panduan yang akan membantu masyarakat dalam memulai dan mengembangkan pembuatan pupuk secara mandiri, dengan harapan dapat mendukung keberlanjutan pertanian dan meningkatkan kualitas hasil tani.

Acara ini ditutup dengan sesi interaktif yang mencakup tanya jawab serta demonstrasi langsung tentang proses pembuatan pupuk organik, baik dalam bentuk padat maupun cair. Dalam sesi ini, peserta tidak hanya diberikan kesempatan untuk menggali pemahaman lebih mendalam melalui diskusi, tetapi juga diajak untuk langsung mempraktikkan teknik-teknik yang telah dipelajari. Pendekatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mereka sekaligus memberikan pengalaman langsung yang aplikatif, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dengan lebih efektif di lapangan.

Melalui pelatihan ini, diharapkan Desa Keru dapat menjadi pelopor dalam pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal untuk mendukung terciptanya sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan membangun kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sumber daya yang tersedia, desa ini memiliki potensi untuk menjadi model percontohan bagi daerah lain dalam menerapkan praktik pertanian yang efisien, ekologis, dan berbasis kearifan lokal. Selain itu, keberhasilan Desa Keru dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi komunitas lain untuk mengikuti jejak serupa dalam menjaga keseimbangan antara produktivitas pertanian dan pelestarian lingkungan.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button