Ekonomi Bisnis

LSM Gempar Kecam Keras PT AMNT,  PT MND dan PT ISS serta Disnakertrans Sumbawa atas Tragedi di Lunyuk

Ketua LSM Gempar, Tonil Saeran (dok/ist.)

Sumbawa, Fokus NTB –  Amarah membuncah atas Tragedi kecelakaan kerja di kecamatan Lunyuk, kabupaten Sumbawa yang menewaskan 2 pekerja, 5 orang luka berat dan 19 lainnya ringan, memicu reaksi keras dari LSM Gerakan Moral Penyambung Aspirasi Rakyat (Gempar). Bukan hanya mengecam PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan subkontraktornya, PT Mineral Nusa Drilindo (MND) dan PT ISS, LSM Gempar juga melontarkan kecaman pedas kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa.

Ketua LSM Gempar, Tonil, dengan nada yang keras di media,  mendesak sikap PT AMNT  dengan dua subkontraktornya yaitu PT Mineral Nusa drilindo (Mnd ) dan PT ISS atas tanggung jawabnya terhadap para korban.

“Dua nyawa melayang, puluhan pekerja menderita ini bukan sekadar kecelakaan kerja biasa, ini adalah bukti nyata kegagalan manajemen perusahaan yang mengutamakan profit di atas nyawa manusia,” ucap Tonil, Sabtu (7/3/2025). 

Ia menuntut kompensasi yang layak dan jaminan kesejahteraan jangka panjang bagi keluarga korban, bukan sekadar basa-basi belaka. “Jangan sampai perusahaan cuci tangan begitu saja,” tegasnya.

Hal ini memperkuat pernyataan dari wakil Ketua 1 DPRD kabupaten Sumbawa, Berlian Rayes, S.Ag., M.M.Inov, terkait sikap perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga korban di media.

Lebih jauh, LSM Gempar juga menguliti pernyataan kontroversial Kepala Disnakertrans, Varian Bintoro, S.Sos di media yang dinilai berubah-ubah dan diduga penuh rekayasa. 

“Pernyataan beliau yang awalnya menyampaikan bahwasanya perusahaan subkontraktor PT Ammnt yaitu PT MND dan PT ISS belum terdaftar di Disnakertrans kabupaten Sumbawa lalu berubah drastis, jelas menunjukkan adanya intervensi!  Ini ada dugaan aroma busuk dari ‘angin timur’ yang sedang berhembus di Sumbawa,”  jelas Tonil, seraya menuding adanya upaya untuk melindungi perusahaan tambang.

Sebagai bentuk perlawanan, LSM Gempar akan menghimpun kekuatan massa dari seluruh penjuru Kabupaten Sumbawa.

“Kami akan menghimpun kekuatan dari wilayah selatan, Utara Barat dan elemen lainnya untuk melaksanakan hearing bersama di kantor DPRD kabupaten sumbawa, jika ini tidak di sikapi dengan serius kami akan turun ke jalan!  Ini bukan sekadar aksi demonstrasi biasa, ini adalah perang melawan ketidakadilan,”  tegas Tonil.

Lanjut Tonil, hearing di DPRD Kabupaten Sumbawa akan menjadi langkah awal, disusul aksi besar-besaran yang akan terus digencarkan hingga PT AMNT dan pihak-pihak terkait bertanggung jawab penuh atas tragedi kecelakaan kerja tersebut.

“LSM Gempar siap berjuang hingga titik darah penghabisan untuk menuntut keadilan bagi para korban dan keluarga mereka karena kehadiran perusahaan tambang harus mampu mensejahterakan rakyat bukan hanya keuntungan untuk perusahaan hal ini merupakan penegasan juga terhadap pernyataan wakil ketua 1 DPRD kabupaten Sumbawa, Berlian Rayes, S.Ag., M.M.Inov,” ungkapnya.

Masih Tonil, atas musibah tersebut juga sebagai penguatan pernyataan LSM Gempar menyampaikan jika permasalahan ini juga di sorot secara serius oleh Hamdan Kasim selaku Ketua Komisi IV DPRD Provinsi NTB yaitu meminta PT AMNT untuk menghentikan sementara operasional eksplorasi umum di kawasan Dodo Rinti.

Tonil menyarankan pihak perusahaan yang bergerak pada industri pertambangan ini mengaudit kelayakan transportasi yang para pekerja gunakan.

“Kalau sudah seperti ini, menurut saya harusnya PT AMNT ini tutup sementara, biar ada waktu untuk mengaudit semua armada yang mereka miliki. Apabila tidak layak operasi tidak usah dioperasikan karena ini menyangkut keselamatan para pekerja,” pungkasnya.

Diakhir, LSM Gempar bersikap dengan serius terhadap tragedi ini.

“Sampai permasalahan ini terselesaikan dengan terang benderang tanpa ada upaya kerugian yang dialami oleh masyarakat kabupaten Sumbawa,” tutupnya.

Related Articles

Back to top button