Kabar Warga

Hariyadi Saputra, S.E : Desa Berare dengan Jiwa Peternak Milenial, Dorong Inovasi di Sektor Peternakan

Sumbawa, Fokus NTB – Di tengah tantangan modernisasi dan perubahan zaman, Yadi Saputra, S.E., pemuda asal Desa Berare, Kabupaten Sumbawa, membuktikan bahwa sektor peternakan tetap memiliki masa depan cerah jika dikelola dengan inovasi dan strategi yang tepat. Dengan semangat milenial, Yadi menerapkan metode peternakan modern yang tidak hanya mengedepankan hasil produksi, tetapi juga efisiensi dan keberlanjutan.

Sebagai lulusan ekonomi, Yadi melihat peluang besar di sektor peternakan. Ia tidak hanya menjalankan usaha secara konvensional, tetapi juga menerapkan teknologi dalam pengelolaan ternaknya. Mulai dari sistem pakan yang terukur, manajemen kesehatan hewan berbasis data, hingga pemasaran digital, semua ia rancang untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasaran.

“Kita tidak bisa lagi hanya bergantung pada cara lama. Peternakan modern harus berbasis ilmu dan teknologi agar lebih efisien dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar,” ujar Yadi.

Peternakan Berbasis Digital dan Berorientasi Pasar, salah satu langkah inovatif yang dilakukan Yadi adalah pemanfaatan platform digital untuk memasarkan hasil ternaknya. Ia menggunakan media sosial dan marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga produknya tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mulai menarik perhatian pembeli dari luar daerah.

Selain itu, ia juga mulai menerapkan konsep Integrated Farming, di mana limbah ternak dimanfaatkan kembali untuk keperluan pertanian, menciptakan ekosistem yang berkelanjutan. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjaga lingkungan tetap sehat dan lestari.

Menginspirasi Generasi Muda untuk Terjun ke Dunia Peternakan. Di saat banyak pemuda memilih meninggalkan sektor agribisnis, Yadi justru ingin membuktikan bahwa peternakan adalah bidang yang menjanjikan jika dikelola dengan pendekatan yang tepat. Ia aktif berbagi pengalaman dan mengajak generasi muda untuk tidak ragu mengembangkan usaha di bidang peternakan.

“Kita harus ubah mindset bahwa peternakan itu kotor dan tidak menjanjikan. Dengan inovasi dan digitalisasi, sektor ini bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan dan tetap relevan dengan zaman,” tambahnya.

Ke depan, Yadi berencana mengembangkan usahanya lebih luas dengan membentuk komunitas peternak milenial yang berbasis teknologi. Ia berharap langkahnya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Sumbawa untuk tetap berkontribusi dalam sektor agribisnis, khususnya peternakan yang telah menjadi bagian dari identitas daerah.

Dengan semangat dan visi yang kuat, Yadi Saputra membuktikan bahwa menjadi peternak di era modern bukan hanya tentang bertahan, tetapi juga tentang berkembang dan berinovasi.

Related Articles

Back to top button