
Sumbawa, Fokus NTB – Museum Bala Datu Ranga di Sumbawa, tengah mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi sebuah “Historic House Museum” yang diakui secara nasional. Langkah ini memerlukan perencanaan strategis yang matang, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pengelolaan museum.Sebagai bagian dari persiapan ini, Direktur Museum Yuli Andari Merdekaningtyas MA menyampaikan dalam keterangan tertulisnya bahwa Museum Bala Datu Ranga mengundang dua pakar perempuan dari Indonesia Hidden Heritage Creative Hub (IHHCH) yang berbasis di Jakarta, yaitu Nofa Farida Lestari dan Wulan Suheri, untuk menjadi konsultan dan mentor. “Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan arahan dan bimbingan yang berharga dalam pengembangan museum” ujarnya Sabtu 15 Maret 2025.
Dirinya menyebutkan acara ini dihadiri oleh seluruh staf museum, serta beberapa tokoh penting seperti Kepala Bidang Kebudayaan Fithriati SP.MT dan Tenaga Ahli Cagar Budaya Aries Zulkarnain M.M.Inov. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan Museum Bala Datu Ranga.Selain peningkatan kapasitas internal, Museum Bala Datu Ranga juga tengah berproses untuk menjadi Situs Cagar Budaya tingkat Nasional. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan dan pelestarian museum dilindungi oleh Undang-Undang Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010.
Dalam implementasinya, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar menjadi sangat penting. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melindungi dan melestarikan situs cagar budaya ini.Yayasan Datu Ranga Abdul Madjid Daeng Matutu, sebagai pemilik dan pengelola situs, berkomitmen untuk bekerja sama dengan masyarakat sekitar, komunitas, UMKM, serta perempuan dan pemuda kreatif. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong kemajuan kebudayaan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa
Kabid Kebudayaan Fithriati menyatakan kebanggaan dan dukungan penuh terhadap upaya Museum Bala Datu Ranga. Pemerintah Daerah memberikan dukungan untuk membangun dan menyiapkan museum sebagai salah satu Cagar Budaya di Kabupaten Sumbawa. “Rencananya, museum ini akan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan” imbuhnya.
Kabid Kebudayaan berharap adanya dukungan dari Dewan melalui Pokir Anggota ke bidang Kebudayaan, mengingat anggaran untuk pengembangan kebudayaan saat ini minim. Ia juga menyoroti perlunya perhatian terhadap Museum Daerah dan Cagar Budaya dalam kota, serta penempatan anggaran di Bidang kebudayaan. Dengan langkah-langkah ini, Museum Bala Datu Ranga diharapkan menjadi pusat pelestarian sejarah dan budaya yang memberikan manfaat bagi masyarakat Sumbawa dan Indonesia secara luas, meskipun tantangan anggaran menjadi perhatian utama.
“Tahun lalu, Bidang Kebudayaan mendapat direktif dari Bupati dan Wakil Bupati untuk penelitian Istana Dalam Loka dan pencetakan cerita anak berbahasa Sumbawa. Namun, tahun ini anggaran pengembangan kebudayaan dipangkas, menyisakan anggaran untuk Tenaga Ahli Cagar Budaya” pungkasnya