Budaya

Samsu: Pacuan Kuda Sumbawa Harus Terus Dilestarikan sebagai Warisan Budaya dan Olahraga Prestasi

Sumbawa, Fokus NTB – Pacuan kuda atau Maen Jaran telah lama menjadi bagian dari tradisi dan identitas budaya masyarakat Sumbawa. Sebagai salah satu olahraga kebanggaan lokal, pacuan kuda tidak hanya menjadi hiburan rakyat tetapi juga menggerakkan perekonomian daerah dan melahirkan atlet-atlet berkuda berbakat.

Samsu, S.Pt., seorang penggiat pacuan kuda Sumbawa, menegaskan bahwa pelestarian olahraga ini harus menjadi perhatian bersama, baik oleh pemerintah daerah, komunitas pecinta pacuan kuda, maupun masyarakat luas.

“Pacuan kuda bukan sekadar tradisi, tetapi juga potensi besar bagi pengembangan olahraga berkuda di Sumbawa. Kita harus terus menjaga, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas event pacuan kuda agar tetap eksis dan semakin dikenal secara nasional,” ujar Samsu (21/3).

Maen Jaran: Warisan Budaya dan Sumber Ekonomi

Menurut Samsu, pacuan kuda di Sumbawa bukan hanya soal adu kecepatan kuda di lintasan, tetapi juga menghidupkan sektor ekonomi masyarakat. Dari peternak kuda pacu, pelatih, joki, hingga para pedagang di sekitar arena, semua merasakan dampak ekonomi dari event pacuan kuda.

“Setiap kali ada pacuan kuda, perputaran ekonomi meningkat. Mulai dari pembelian dan perawatan kuda pacu, hingga sektor pariwisata yang ikut terdorong. Ini adalah aset budaya sekaligus potensi ekonomi yang harus terus kita jaga,” jelasnya.

Harapan untuk Dukungan Pemerintah

Samsu berharap pemerintah daerah dapat lebih serius dalam mendukung dan mengembangkan pacuan kuda sebagai bagian dari olahraga prestasi dan budaya lokal. Ia menekankan pentingnya peningkatan fasilitas arena pacuan, pelatihan bagi joki muda, serta penyelenggaraan event yang lebih berkualitas.

“Kita butuh perhatian lebih, terutama dalam hal fasilitas dan regulasi agar pacuan kuda di Sumbawa semakin maju dan bisa menjadi kebanggaan nasional. Semoga ada sinergi antara pemerintah, komunitas pecinta kuda, dan pihak swasta untuk mendukung olahraga ini ke tingkat yang lebih tinggi,” pungkas Samsu.

Dengan semangat yang terus menyala, pacuan kuda di Sumbawa diharapkan tetap bertahan sebagai warisan budaya yang membanggakan sekaligus menjadi wadah bagi generasi muda untuk berprestasi di dunia olahraga berkuda.

Related Articles

Back to top button