Edukasi

Peningkatan Kinerja Keuangan UMKM dengan Penguatan Modal Intelektual Hijau

Oleh: Jayanti Mandasari, S.E.,M.M. (ketua), Serli Oktapiani, M.M. (anggota) dan Amira, Putri Maharani, Firda Yunita, Muhammad Yusuf Abdullah (Asisten Peneliti dari Mahasiswa UTS), Dosen Prodi Manajemen Universitas Teknologi Sumbawa.

Fenomena UMKM di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sumbawa, menjadi tulang punggung ekonomi dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 60% dan penyerapan tenaga kerja nasional sebesar 97%. Namun demikian, banyak UMKM masih beroperasi secara konvensional, menghadapi keterbatasan inovasi, keterjangkauan pasar digital, dan rendahnya literasi keuangan. Di tengah tantangan global, seperti krisis iklim dan disrupsi digital, keberlanjutan dan efisiensi operasional UMKM sangat bergantung pada integrasi strategi hijau dalam model bisnis mereka.


Penelitian ini menjelaskan fenomena baru, yakni pentingnya Green Intellectual Capital (GIC) dan Green Competitive Advantage (GCA) dalam meningkatkan kinerja keuangan UMKM. Literasi keuangan tidak hanya menjadi kompetensi dasar pelaku usaha, namun juga berperan sebagai moderator strategis dalam memperkuat pengaruh GIC dan GCA terhadap kinerja usaha, karena itu TIM kami terdiri dari Jayanti Mandasari, S.E., M.M. (ketua), Serli Oktapiani, M.M. (anggota) mengkaji fenomena UMKM dan pembeli dengan judul Pengaruh Green Intellectual Capital, Green Competitive Advantage Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan UMKM: Peran Moderasi Financial Literacy. Penelitian adalah salah satu pemenang hibah PDP tahun anggaran 2025 Kemendikbud Diktiristek di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), www.uts.ac.id/
Arah dan Urgensi Penelitian:
Penelitian ini diarahkan untuk membangun model keberlanjutan bisnis berbasis hijau yang aplikatif, berbasis data lapangan dari 300 pelaku UMKM di berbagai desa produktif Sumbawa. Urgensinya terletak pada kebutuhan mendesak menguatkan daya saing UMKM melalui pendekatan berbasis sumber daya tidak berwujud (intangible), dengan penguatan pengetahuan hijau, inovasi ramah lingkungan, dan perilaku finansial yang cerdas.

Adapun variable dan Indikator Penelitian adalah : (a) Green Intellectual Capital (GIC): green human capital, structural capital, dan relational capital; (b) Green Competitive Advantage (GCA): strategi diferensiasi, efisiensi biaya, dan fokus pasar; (c) Kinerja Keuangan UMKM (KKU): (1) arus kas; (2) profitabilitas produk; (3) laba atas penjualan; (4) laba atas modal; (5) laba atas ekuitas; (d) Financial Literacy (FL): (1) Pengetahuan tentang produk dan layanan keuangan, (2) mampu mengelola keuangan, (3) sikap terhadap keuangan, (4) perilaku keuangan yang bertanggungjaawab. Pemilihan variabel dan indikator pada penelitian ini didorong oleh potensi sumber daya alam dan manusia Masyarakat kabupaten Sumbawa yang menjadi aset penting dalam mencapai Masyarakat yang maju, mandiri dan religius. Adapun total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 pelaku UMKM, tersebar 17 desa dalam 10 kecamatan dengan rasionalisasi keberadaan pasar tradisional, mempunyai sentra UMKM, terdapat kantor bank dan non-bank diwilayah yang diteliti.

Policy Brief dan Arah Baru Kebijakan:

Temuan penelitian ini akan direkomendasikan sebagai policy Brief kepada pemerintah daerah dan nasional dalam perumusan: (a) Kebijakan insentif hijau untuk UMKM yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan; (b) Program literasi keuangan tematik untuk pelaku UMKM berbasis wilayah; (c) Integrasi indicator GIC-GCA-FL dalam penilaian kelayakan program pembiayaan UMKM. Arah baru kebijakan peningkatan kualitas dan pembiayaan UMKM dan pelatihan teknis, tetapi juga pada pengembangan sumber daya tidak berwujud UMKM seperti pengetahuan lingkungan, inovasi hijau, dan literasi digital & finansial.

Rekomendasi Pengambilan Kebijakan:

Adapun rencana target rekomendasi hasil penelitian ini dapat digunaakan pada Kementerian Koperasi dan UKM agar memasukkan GIC dan GCA dalam indikator keberhasilan inkubasi UMKM: (1) Pemerintah daerah menetapkan desa-desa produktif hijau sebagai prioritas pengembangan UMKM berkelanjutan; (2) Perguruan tinggi dan peneliti melakukan diseminasi model bisnis hijau yang telah terbukti meningkatkan kinerja keuangan; (3) Bank dan lembaga keuangan menerapkan parameter FL sebagai penilaian kelayakan pinjaman UMKM.

Harapan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian:

Penelitian ini diharapkan menjadi pionir dalam pengembangan ekosistem UMKM hijau berbasis pengetahuan di NTB dan daerah lainnya. Model integratif GIC-GCA-FL ini bisa diterapkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi lokal, menjembatani literasi dan inklusi keuangan, serta mendorong transformasi hijau di sektor informal.

Penelitian ini juga menjadi kontribusi nyata terhadap visi Indonesia Maju 2045, yang mengusung prinsip berkelanjutan, berdaulat secara ekonomi, adil dalam kesempatan, dan makmur secara kolektif sesuai amanat Pembukaan UUD 1945, khususnya pada aspek mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.

Ucapan Terima Kasih:

Akhirnya, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi – Ditjen Diktiristek atas dukungan pendanaan melalui Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) Tahun 2025. Penelitian ini terlaksana atas Kerjasama dan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Pendidikan tinggi, (Kemendikbud Diktiristek) Republik Indonesia dengan Universitas Teknologi Sumbawa No. Kontrak 129/C3/DT.05.00/PL/2025, 28 MEI 2025; 2166/LL8/AL.04/2025, 5 Juni 2025. Hibah ini tidak hanya memperkuat budaya akademik dan riset di perguruan tinggi, tetapi juga berdampak langsung pada penguatan kapasitas UMKM sebagai soko guru perekonomian nasional yang hijau, tangguh dan cerdas finansial.

Related Articles

Back to top button