BudayaEdukasi

Kolosal! 175 Siswa Tampil di Pementasan Akhir Program Museum Bala Datu Ranga

Sumbawa, Fokus NTB – Sebanyak 175 siswa dari 8 SD di Kecamatan Sumbawa tampil kolosal dalam acara Pementasan Akhir Program “Belajar Bersama Seniman dan Praktisi (BBSP)” di Museum Bala Datu Ranga. Setelah berproses selama kurang lebih 2 bulan, para peserta yang merupakan para siswa terseleksi dari sekolah masing-masing akhirnya dapat mempersembahkan hasil belajar mereka selama di Museum Bala Datu Ranga kehadapan para orang tua, guru, pejabat pemerintah, wakil rakyat, dan sekolah mereka. Adapun 8 sekolah yang menjadi kolaborator Museum Bala Datu Ranga adalah SD Negeri 1 Sumbawa, SD Negeri 4 Sumbawa, SD Negeri 6 Sumbawa, SD Negeri 8 Sumbawa, SD Negeri 10 Sumbawa, SD Negeri 14 Sumbawa, SD Negeri Samapuin, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Ma’arif Sumbawa.

Program BBSP ini merupakan salah satu program publik dari Museum Bala Datu Ranga yang berkomitmet untuk melaksanakan regenerasi pada seni tradisi kesenian Sumbawa. Program ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, dan LPDP melalui hibah yang diberikan kepada museum. Pada tahun pertama ini terdapat 5 bidang Kesenian Tradisional Sumbawa yang diajarkan yaitu Sakeco Rame, Gong Genang, Satera Jontal, Tari Nguri, dan Badede Bangandang Malangko.

Foto: Devira Bunga

Dalam sambutannya, Direktur Museum Bala Datu Ranga menyampaikan rasa haru dan bangganya bahwa program BBSM sangat diminati oleh para siswa sekolah dasar. “Terbukti tiap sore mereka berkomitmen untuk belajar dan latihan di Museum. Para seniman pengampu sangat kompeten dalam mentransfer ilmu anak-anak ini. Para orang tua dan guru pendamping menjadi supporting system yang sangat membantu peserta dalam menyerap pengetahuan tentang kesenian tradisional Sumbawa ini. Alhamdulillah setidaknya lahir 175 generasi baru yang mewarisi talenta seni tradisional Sumbawa,” ujar Yuli Andari Merdikaningtyas, M.A.

Penampilan pertama diawali dengan Tari Nguri yang untuk pertama kalinya di Sumbawa ditampilkan secara kolosal yaitu sebanyak 48 siswa perempuan mempertunjukkan gerakan tarian hasil belajar mereka. Dengan diampu oleh seniman muda Sumbawa Meilanie Fitria, S.Pd., M.Sn. sebagai pelatih tari, para siswa dengan percaya diri mengenakan pakaian adat Sumbawa tampil dengan gemulai. “Baru kali ini, Tari Nguri ditampilkan secara kolosal. Biasanya hanya 5 orang. Kami jadi saksi lahirnya generasi penari baru, di pementasan akhir program BBSP di Museum Bala Datu Ranga ini,” tutur Abdul Hakim, S.Pd, seniman pengampu Satera Jontal yang juga di akhir program ini melahirkan 22 penulis aksara lokal Tana Sama ini. Begitu pula Sakeco Rame, Gong Genang, dan Badede Bagandang Malangko, semua ditampilkan secara kolosal dan penuh percaya diri.

Hadir dalam acara ini, Bupati Sumbawa, Ir. Syarafuddin Jarot, MAP yang menunjukkan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Malam hari ini saya dengan bangga menyaksikan penampilan para siswa SD yang telah dengan tekun belajar bersama seniman dan praktisi di Museum Bala Datu Ranga ini. Saya akan dukung inisiatif baik dari Ibu Yuli Andari, Kepala Museum Bala Datu Ranga ini untuk keberlanjutan program ini kedepannya,” tutur Bupati. Selain Bupati Sumbawa, hadir pula Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., MAP, Sekretaris Daerah Sumbawa; Nanang Nasiruddin, S.A.P., M.M.Inov., Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa; H.M. Berlian Rayes, S.Ag., M.M.Inov., WAKA I DPRD Sumbawa beserta istri; Zulfikar Demitry, S.H., M.H., WAKA III DPRD Sumbawa beserta istri; Dr. Dedi Heriwibowo, Kepala BAPPEDA Kabupaten Sumbawa; Syamsul Hidayat, S.E., Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa; Fithriati, SP,MT, Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa; para budayaan seperti H. Hasanuddin HD, Aries Zulkarnain, dan para kepala sekolah, pengawas pendidikan, dan para orang tua peserta program ini.

Secara resmi pementasan akhir program BBSP di Museum Bala Datu Ranga ini telah berakhir. Namun, harapan dari Direktur MBDR, kegiatan ini dapat dilanjutkan oleh sekolah-sekolah karena minimal telah terbentuk masing-masing 1 tim di setiap bidang kesenian. “Kami berharap tahun-tahun mendatang program ini terus berlanjut dan didukung penuh oleh PEMDA, Bapak-bapak Wakil Rakyat, CSR Perusahaan, dan BUMN di Kabupaten Sumbawa ini karena kita perlu lebih banyak generasi muda yang dapat mewarisi kesenian tradisional Sumbawa ini,” harapnya.

Senada dengan Bupati dan seolah menjawab harapan penyelenggara acara, WAKA I DPRD dalam pidato sambutannya menyampaikan, “Kami akan mendukung kegiatan positif dari Museum Bala Datu Ranga ini, yang pada malam hari ini berkolaborasi dengan Studio Kronik Sumbawa ini. Di pelataran Budaya Tomanto – Studio Kronik Sumbawa dan ruang film bagi Komunitas Sumbawa Cinema Society ini kami berkomitmen akan dukung dengan fasilitas gedung mini cinema agar generasi muda Sumbawa dapat berkreatifitas tanpa batas melalui film, galeri seni, dan ruang sarana pertunjukan,” tutur H.Berlian Rayes, S.Ag.,M.M.Inov., WAKA I DPRD Kabupaten Sumbawa ini.

NTB

surel: fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button