
NURWAHDANIA
Ketua Solidaritas Perempuan Sumbawa.
Solidaritas Perempuan Sumbawa menyelenggarakan Training feminis dan Keorganiasian bagi kelompok Muda, Perempuan akar Rumput (PAR), Mantan Perempuan Buruh Migran pada tanggal 29-31 Oktober 2025 disekretariat Solidarita Perempuan Sumbawa. Training ini dilakukan dalam upaya memastikan keberlanjutan komunitas SP Sumbawa, sehingga memberikan penguatan di akar rumput dan kelompok muda dalam upaya kaderisasi dan memastikan Gerak organisasi untuk mendorong kelompok muda yang berada di sumbawa memilih dan menjadikan SP sebagai alat perjuangan untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan.
Selain itu juga, Training ini juga dilakukan karena masih mengakarnya pemahaman bahwa perempuan Adalah manusia kelas dua dan bahkan diyakini sebagai kebenaran.Hai ini menempatkan perempuan sebagai instrument pelengkap, bukan sebagai subjek yang memiliki otoritas untuk menentukan Keputusan-keputusan terkait hidupnya. Sudut pandang Patriarki yang melihat perempuan sebagai objek menjadikan tubuh, pikiran dan hasil kerja perempuan bukan milik perempuan itu sendiri tetapi dikontrol oleh pihak lain seperti keluarga, Masyarakat bahkan Negara.Hal ini mengakibatkan perempuan kehilangan kuasa atas dirinya dan mengalami penindasan dari ranah keluarga, Masyarakat hingga negara.

Training ini diikuti oleh 17 orang diantaranya kelompok muda, alumni Sekolah Kepemimpinan Feminis (SKF) SP Sumbawa, serta Perempuan Akar Rumput. Training ini mempelajari tentang keorganisasian solidaritas perempuan sebagai organisasi perjuangan yang terus konsisten memperjuangkan dan merebut kedaulatan perempuan, menganalisis situasai dan kondisi perempuan di Sumbawa, dan juga untuk mendorong lahirnya kepemimpinan bagi perempuan, karena kepemimpinan terkait dengan system, proses dan praktik yang menggunakan kuasa atau pengaruh dalam kelompok untuk mencapai tujuannya.
Kepemimpinan Feminis dalam sistem, proses maupun praktiknya merupakan ruang bagi perempuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mendorong transpormasi pengetahuan baru, saling menguatkan, membangun solidaritas dan memunculkan aksi-aksi bersama /kolektif sehingga turut melahirkan kepemimpinan feminisi bagi organisasi SP Sumbawa.
Prinsip Feminis dalam kepemimpian juga tidak bertumpu pada perjuangan individu dan penokohan, melaikan pada Gerakan kolektif sehingga dibutuhkan berbagai ruang, peran, kapsitas dan kuasa untuk menjalankan kepemimpinan secara bersama. Dengan demikian, kepemimpinan Feminis akan menjadi kepemimpinan yang mampu menggerakan yang ada serta mentraspormasi pengetahuan dan kapasitas yang dimiliki untuk memperluas Gerakan.
Maka dari itu prinsip feminislah yang digunakan untuk melihat sejauh mana tatanan sosial menunjukkan adanya hubungan relasi kuasa dan pembagian peran atau hak dalam akses control terhadap tubuh pikiran perempuan dalam tatanan Masyarakat yang tidak adil antara perempuan dan laki laki dan hubungan kuasa tersebut mengkondisikan kebijakan Negara.
Dari Training ini, diharapkan seluruh peserta dapat memahami seluruh materi yang disampaikan dan memutuskan untuk bergabung dengan Solidaritas Perempuan Sumbawa untuk terus memperjuangakan hak-hak perempuan, konsisten memperjuangkan dan merebut kedaulatan perempuan.



