Bisnis

GERPOSI Bakar Foto Gubernur NTB, Dinilai Kebal Hukum Atas Kasus Dana Siluman dan BTT

Mataram, Fokus NTB – Gerakan Pemuda Oposisi (GERPOSI) menggelar aksi demonstrasi besar di Mataram, Jumat (31/10/2025), menuding penegakan hukum di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah kehilangan independensinya. Massa menuduh Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB dikendalikan oleh Gubernur Lalu Muhammad Iqbal terkait dugaan skandal korupsi dana Pokir DPRD dan Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun anggaran 2025.

Aksi dimulai dari Gedung Pemuda Mataram dan berakhir di depan Kantor Kejati NTB. Massa membawa berbagai simbol yang disebut mencerminkan “matinya hukum di NTB”.

“Ini gambaran nyata bahwa hukum dan keadilan di NTB telah dikendalikan oleh Gubernur NTB. Pimpinan lembaga hukum seperti tak berdaya dan terseret kepentingan kekuasaan,” ucap Ketua Umum GERPOSI, Ramadhan Uba, dalam orasinya, Jumat (31/10/2025).

Dalam aksi itu, massa menampilkan drama teatrikal yang menggambarkan hubungan Gubernur dan aparat hukum. Seorang demonstran memakai topeng wajah Kajati NTB dengan tangan terantai, sementara rantai tersebut diseret oleh orang bertopeng Gubernur NTB.

Tak hanya itu, mereka juga membawa keranda mayat bertuliskan “Telah Mati Hukum & Keadilan di NTB” dengan cat merah menyala, menggambarkan kekecewaan publik terhadap integritas aparat penegak hukum.

GERPOSI menuntut Polda dan Kejati NTB bertindak cepat dalam mengusut dugaan penyalahgunaan dana daerah bernilai miliaran rupiah tersebut.

“Kami mendesak Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan untuk segera menangkap dan memeriksa Gubernur Lalu Iqbal. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas,” tegas Ramadhan Uba.

Selain itu, GERPOSI juga meminta Kejati NTB melakukan audit forensik terhadap APBD NTB 2025, terutama pos Dana BTT Rp484 miliar dan dana Pokir DPRD. Mereka menuntut keterbukaan data soal aliran dana dan pihak-pihak yang terlibat.

Ramadhan menyebut ketika diterima pihak Kejati dan polda, Kejati NTB sudah menaikkan kasus dana Pokir ke tahap penyidikan dan menerima pengembalian uang senilai Rp2 miliar.

“Kenapa aktor utamanya, yang diduga diotaki Gubernur NTB, belum disentuh? Keadilan tidak boleh berhenti di pelaku tingkat bawah,” ujarnya.

GERPOSI menutup aksinya dengan membakar keranda mayat dan memastikan akan terus mengawal kasus ini. Mereka berjanji menggelar aksi lanjutan hingga Gubernur NTB diperiksa dan dugaan skandal keuangan daerah tersebut diusut tuntas tanpa pandang jabatan.

Related Articles

Back to top button