Lembaga Aliansi Pendidikan Inklusif NTB Sebut Ada Dugaan Penyelewengan Anggaran BSL-2 oleh Dinkes NTB

Mataram, Fokus NTB – Lembaga Aliansi Pendidikan Inklusif Provinsi NTB menyebut bahwa ada dugaan penyelewengan anggaran pembangunan Laboratorium Biosafety Level-2 (BSL-2) sebesar 430. 065.000 (empat ratus tiga puluh juta enam puluh lima ribu rupiah, oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB
Laporan ini disampaikan menyusul pengakuan langsung dari pihak Dinas Kesehatan NTB dalam audiensi bersama pihak Dinas menyebut telah terjadi kesalahan dalam penggunaan anggaran tahun 2024, dan dana tersebut baru dikembalikan pada tahun 2025.
Aliansi Pendidikan Inklusif : Pengakuan Bukan Alasan untuk Diam
Direktur API NTB, Guntiar, menegaskan bahwa pengakuan tersebut tidak boleh dianggap sebagai akhir persoalan.
“Mengembalikan dana bukan berarti bebas dari tanggung jawab hukum. Ini persoalan moral, integritas, dan keadilan publik. Kami tidak akan diam ketika uang rakyat digunakan tidak semestinya,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
API NTB menilai, proyek BSL-2 seharusnya menjadi simbol kemajuan kesehatan di NTB, bukan malah menjadi contoh lemahnya pengawasan dan penyalahgunaan kewenangan.
Dalam hal ini API NTB mendesak agar Kejaksaan Tinggi NTB segera memanggil dan memeriksa pejabat terkait, termasuk Kepala Dinas Kesehatan.
“Kami ingin proses ini transparan dan terbuka. Kejati NTB harus hadir sebagai lembaga penegak hukum yang berpihak pada kepentingan publik, bukan melindungi pejabat yang bersalah,” tambahnya.
Seruan untuk Publik NTB
API NTB juga mengajak masyarakat untuk terus mengawal kasus ini agar tidak berhenti di meja administrasi.
“Jangan biarkan praktik seperti ini menjadi tradisi birokrasi. Setiap rupiah dalam APBD adalah milik rakyat NTB — dan harus dipertanggungjawabkan dengan jujur,” tegas Guntiar
API NTB menegaskan, langkah pelaporan ini bukan untuk mencari sensasi, tetapi bentuk tanggung jawab moral terhadap uang rakyat dan masa depan tata kelola pemerintahan yang bersih di NTB. (Ubba)



