Aktivis nilai pemerintahan Jarot ansori Gencar sidak rokok ilegal, masalah gas tak terurus

Sumbawa, Fokus NTB – Sejumlah aktivis masyarakat sipil menyoroti arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa di bawah kepemimpinan Bupati Sarafuddin Jarot dan Wakil Bupati Muhammad Ansori. Mereka menilai pemerintah daerah lebih sibuk dengan agenda seremonial bersama perusahaan tambang dan operasi rokok ilegal, sementara persoalan riil rakyat seperti harga gas melon, pupuk subsidi, dan jagung tak kunjung teratasi.
Ketua Lembaga Aspirasi Rakyat (LAR) Sumbawa, M. Roni Pasarani, S.AP, mengatakan harga LPG 3 kilogram di sejumlah kecamatan sudah menembus Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per tabung. Angka ini jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Setiap minggu pemerintah melakukan sidak, tapi setelah sidak harga tetap mahal. Distribusi gas subsidi jelas bermasalah, tapi sampai sekarang tidak ada kebijakan yang benar-benar menyelesaikan. Bupati dan wakilnya hanya sibuk acara seremonial dan operasi rokok ilegal, bukan menyelesaikan dapur rakyat,” ujar Roni, Kamis (11/9/2025).
Roni juga menyinggung anjloknya harga jagung lokal. Saat panen raya April lalu, harga jagung di tingkat petani hanya Rp 3.700 hingga Rp 3.900 per kilogram, bahkan jagung basah dijual Rp 2.900 per kilogram. Padahal, pemerintah pusat telah menetapkan harga pokok penjaminan (HPP) Rp 5.500 per kilogram.
“Petani sudah berkali-kali aksi menuntut perhatian. Tapi pemerintah daerah hanya menjanjikan serapan Bulog yang sampai hari ini belum jelas realisasinya. Rakyat butuh kebijakan konkret, bukan janji,” tegas Roni.
Pemerintah daerah terlalu larut dalam agenda seremonial dengan perusahaan tambang. Ia mencontohkan Festival Bale Berdaya yang digelar PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan didukung penuh Pemda Sumbawa.
“Festival itu bagus secara tampilan, tapi rakyat bisa menilai, itu lebih banyak panggung pencitraan. Di saat rakyat susah pupuk, susah gas, susah menjual jagung, pemerintah justru sibuk mendampingi perusahaan tambang. Ini kontras sekali,Kami juga menyoroti peran Wakil Bupati Ansori yang kerap tampil di media melakukan sosialisasi dan sidak rokok ilegal bersama tim bea cukai. “Kami melihat rokok ilegal seolah jadi prioritas utama wakil bupati. Hampir setiap bulan muncul berita Ansori turun sidak rokok. Sementara rakyat mengeluh soal harga gas dan jagung, itu jarang disentuh serius.
Pemerintah lebih memilih isu yang aman ketimbang isu rakyat yang sebenarnya,Data Lapangan Berdasarkan catatan media, Dinas Perdagangan NTB menemukan harga LPG melon di Sumbawa sempat tembus Rp 45 ribu per tabung pada pertengahan 2025, jauh di atas HET.
Pemerintah daerah melalui Wabup Ansori memang beberapa kali melakukan inspeksi mendadak ke pangkalan gas dan mengancam mencabut izin pangkalan nakal. Namun, harga gas di pasaran tetap tinggi. Di sektor pertanian, ratusan petani Sumbawa pada April 2024 sempat menggelar aksi di Kantor Bupati menuntut harga jagung sesuai HPP. Menanggapi hal itu, Bupati Jarot meminta mitra swasta membeli jagung minimal Rp 4.500 per kilogram agar petani tidak merugi. Kendati demikian, harga di lapangan tetap di bawah HPP.
Sementara itu, AMNT melalui program Bale Berdaya rutin menggelar festival UMKM dengan dukungan pemerintah daerah. Kegiatan ini disebut sebagai bentuk pemberdayaan, namun sebagian aktivis menilainya lebih sebagai ajang pencitraan perusahaan tambang bersama pemerintah. Kami mendesak Pemda Sumbawa menata ulang kebijakan kerakyatan agar lebih fokus pada distribusi gas, tata niaga jagung, dan pupuk subsidi. Mereka juga mendorong DPRD Sumbawa memperketat fungsi pengawasan terhadap belanja daerah agar benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat.