PemerintahanSosial

Ahmad Nawawi Minta Dinas Pertanian Sumbawa Segera Sosialisasikan Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi

Sumbawa, Fokus NTB — Kabar gembira datang untuk para petani di Kabupaten Sumbawa. Pemerintah resmi menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen, dan perubahan ini mulai berlaku sejak 22 Oktober 2025. Tapi di balik kabar baik itu, ada satu pesan penting dari Anggota DPRD Sumbawa Komisi II, Ahmad Nawawi: jangan sampai petani ketinggalan informasi (04/11).

Bagi Nawawi, penurunan harga ini bukan sekadar angka di atas kertas. Ia adalah napas baru bagi para petani yang tengah berjuang menghadapi naiknya biaya produksi dan fluktuasi harga hasil panen. Namun, tanpa sosialisasi yang masif, kebijakan baik ini bisa jadi tak terasa di tangan mereka yang paling membutuhkan.

“Jangan biarkan petani bingung. Dinas Pertanian harus turun langsung ke lapangan, beri tahu dengan jelas berapa harga baru pupuk bersubsidi. Jangan tunggu sampai petani tahu dari mulut ke mulut,” tegasnya, Selasa (4/11/2025).

Berdasarkan data terbaru, harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi kini mengalami penurunan cukup signifikan. Pupuk Urea turun dari Rp112.500 menjadi Rp90.000 per zak, NPK dari Rp115.000 menjadi Rp92.000, NPK untuk Kakao dari Rp165.000 menjadi Rp132.000, ZA dari Rp85.000 menjadi Rp68.000, dan pupuk organik dari Rp32.000 menjadi Rp25.400 per zak.

Penurunan harga ini berlaku di gudang pengecer dan diperuntukkan bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani terdaftar di Simluhtan serta masuk dalam sistem ERDKK.

Namun, Nawawi khawatir tanpa informasi resmi dan cepat, petani akan tetap membeli pupuk dengan harga lama. “Jangan sampai niat baik pemerintah itu tidak mendapat manfaat yang baik bagi masyarakat khusus nya petani Sumbawa,” katanya dengan nada serius.

Ia juga menegaskan bahwa Komisi II DPRD Sumbawa akan mengawal kebijakan ini. Bukan hanya soal harga, tapi juga ketersediaan stok dan kelancaran distribusi pupuk hingga ke pelosok desa.

“Subsidi ini adalah bentuk perhatian negara pada petani. Maka tugas kita bersama memastikan manfaatnya benar-benar sampai ke mereka,” tutup Nawawi.

Kini, bola ada di tangan Dinas Pertanian Sumbawa. Para petani menanti kehadiran mereka—tidak hanya lewat surat edaran, tapi melalui sosialisasi nyata di lapangan. Karena bagi para petani, setiap rupiah yang dihemat dari harga pupuk berarti harapan baru bagi sawah, ladang, dan masa panen mereka yang akan datang.

NTB

surel: fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button