
Lombok Utara, FokusNTB — Tim Studi Independen Ashitaba dari Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pemanfaatan Ashitaba sebagai Antiperadangan” pada Minggu (19/9) di
Kantor Desa Medana, Kabupaten Lombok Utara.
Kegiatan yang dihadiri oleh masyarakat dan kader desa ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai manfaat tanaman ashitaba (Angelica keiskei) sebagai tanaman herbal
yang dapat menunjang kesehatan, terutama dalam mengurangi peradangan. Acara dibuka secara
resmi oleh perangkat Desa Medana yang menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap
upaya peningkatan literasi kesehatan masyarakat.
Setelah pembukaan, peserta mengikuti pre-test untuk mengetahui pemahaman awal mereka.
Selanjutnya, perwakilan Tim Studi Independen ashitaba menyampaikan materi mengenai :
pengenalan tanaman ashitaba dan daerah budidayanya, kandungan dan manfaat ashitaba dalam
membantu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan, ragam pemanfaatannya, seperti
sayur, jus, teh, keripik, dan getah herbal, praktik langsung pembuatan seduhan serbuk ashitaba
yang benar dan higienis.

Materi disampaikan secara interaktif disertai contoh produk sehingga peserta dapat memahami
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Antusiasme peserta semakin meningkat saat sesi tanya jawab dan kuis berlangsung. Banyak
peserta yang antusias menggali informasi mengenai cara pengolahan ashitaba dan manfaatnya
bagi kesehatan. Salah seorang warga menyampaikan kesannya, “Materinya menarik dan
bermanfaat, jadi lebih tahu kalau tanaman sekitar bisa jadi obat alami.”
Kegiatan kemudian diakhiri dengan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta
serta pembagian doorprize kepada pemenang kuis.

Melalui kegiatan ini, Tim Studi Independen Ashitaba berharap masyarakat dapat semakin sadar
akan potensi tanaman herbal lokal sebagai alternatif alami dalam menjaga kesehatan dan
mendukung kesejahteraan keluarga.



