OlahragaOpini

Peluang Besar E-Sport bagi Generasi Milenial di Sumbawa

Irwan Juliansyah,
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Semester II (Dua), Universitas Samawa (UNSA)

Akhir-akhir ini perkembangan industri kreatif bidang gim di dunia memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Tak dapat dipungkiri perkembangan eSports di Indonesia dari tahun ke tahun makin besar. Menunjukkan perkembangan yang positif dan terus menanjak, sehingga tidak bisa disangkal lagi, eSports merupakan salah satu industri yang sangat populer di kalangan anak muda, khususnya para gamers.

Dari data Newzoo, Indonesia menempati peringkat ke-17 untuk pendapatan dari industri gim dengan total 1,084 juta dolar AS pada Januari 2019. Angka ini pun mendorong Indonesia dipercaya memiliki potensi bisnis besar di industri gim maupun eSports.

Bertambahnya jumlah pengguna internet dan banyak yang aksesnya pada perangkat mobile menjadi salah satu alasan mengapa industri eSports di Indonesia tak patut dipandang sebelah mata. Data HootSuite dan We Are Social edisi 2021 mengemukakan rata-rata orang Indonesia menghabiskan 8-10 jam untuk berselancar di internet. Jumlah pengguna video game di dalam negeri juga terus berkembang seiring waktu. Berdasarkan data temuan Indonesia Esports Premier League (IESPL), terdapat 62,1 juta orang yang aktif bermain gim di Indonesia.

Tak hanya itu, industri eSports juga memiliki ekosistem yang luas seperti team, iven, fans, game developer, publisher dan lainnya. Pendukung ekosistem eSports yang kuat dan menguntungkan, seperti penyedia jasa stream, Facebook,TikTok, dan Youtube.


Menurut CEO Tim Esports Rex Regum Qeon (RRQ) Adrian Pauline, liga nasional eSports dibutuhkan untuk meningkatkan partisipasi dari atlet eSports daerah yang belum tersentuh oleh turnamen-turnamen di kota besar. Selain itu, yang tak kalah penting adalah mengubah stigma negatif terkait eSports di tengah-tengah masyarakat, terutama orang tua.

Suksesnya bidang ini di tanah air, tentu tidak terlepas dari besarnya peran pemerintah, game developer, dan para player. Di Indonesia sendiri, eSports menjadi salah satu cabang eksibisi di PON XX Papua dan mampu mendukung gim lokal bisa bergabung.

Adapun turnamen yang diselenggarakan oleh pemerintah di antaranya adalah Piala Menpora Esports, Mobile Legends Premier League dan Piala Presiden Esport yang sudah selesai beberapa waktu yang lalu.

Untuk anak muda di era milenial, eSports merupakan salah satu alternatif untuk memulai karir bahkan untuk menciptakan peluang bisnis, tentu dengan syarat harus fokus dan dan memiliki skill yang mumpuni di bidang ini.

Beberapa tahun kedepan industri eSports ini diprediksi akan tumbuh dan berkembang lebih besar lagi, dan pastinya persaingan di dunia eSports ini semakin ketat di banding dengan pekerjaan kantoran pada umumnya. Ditambah lagi waktu yang dihabiskan untuk terjun ke dunia ini tidaklah singkat tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa mendapatkan prestasi-prestasi yang memuaskan.

Dengan prestasi-prestasi yang di dapat maka seorang player memiliki nilai jual yang tinggi bahkan bisa tergolong sangat mahal jika prestasinya sudah sekelas dunia. Contohnya Evos Rekt, pemain professional Mobile Legends dari tim Evos Legends. Jika ada tim yang mau membeli Evos Rekt, pihak tersebut harus menyiapkan angka yang cukup fantastis.

Pasalnya, harga transfer Rekt mencapai Rp20 miliar. Nominal yang sangat besar dan menggiurkan. Tidak diragukan lagi industri eSports ini sangat menjanjikan apabila kita menekuninya dengan serius. Dari pemaparan berbagai aspek eSports di Indonesia tersebut, menunjukkan bahwa betapa besar potensi generasi muda dalam industri ini.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button