Promer UTS Desa Sabedo Kembangkan Pengelolahan Umbi Gadung
Utan, Fokus NTB – Mahasiswa Promer UTS 2022 melakukan pengelolahan umbi gadung di desa Sabedo, kecamatan Utan, kabupaten Sumbawa pada, (10/11). Pengelolahan ini bertujuan untuk memanfaatkan tumbuhan umbi gadung sebagai pembuatan produk serta berdampak pada sektor ekonomi Desa Sabedo.
Umbi gadung ini juga banyak ditemukan penyebarannya di Nusa Tenggara Barat (NTB) terkhusunnya di daerah Kabupaten Sumbawa.
Maka dari itu, terlintas dalam benak kami tentang pemanfaatkan gadung, untuk diolah menjadi makanan. Dengan cara diolah yang benar gadung memiliki cita rasa yang gurih, cocok untuk di olah menjadi keripik.
Umbi gadung bermanfaat untuk sebagai Kandungan gizi gadung juga berkhasiat untuk sebagai obat penyembuhan berbagai penyakit antara lain keputihan, kencing manis, sakit perut, nyeri empedu, nyeri haid, radang kandung empedu, dan rematik.
Perlu diketahui, umbi gadung sebelum dikonsumsi, terlebih dahulu harus dihilangkan racunnya, karena dapat menimbulkan pusing-pusing bagi yang mengkonsumsinya. Umbi gadung mengandung racun atau zat alkaloid yang disebut dioscorin (C13H19O2 N), dimana racun ini apabila dikonsumsi walaupun kadarnya rendah dapat menyebabkan pusing. Pada gadung kadar dioscorin ini sangat tinggi sehingga apabila tidak dilakukan pengelolahan dengan benar dapat menimbulkan akibat yang fatal. selain mengandung dioscorin juga mengandung asam sianida yang juga bersifat racun.
Sianida merupakan salah satu kategori limbah bahan berbahaya dan beracun yang banyak dijumpai pada berbagai limbah lingkungan. Sianida merupakan racun bagi semua makhluk hidup dan juga dapat menghambat pernapasan juga dapat mengakibatkan perkembangan sel yang tidak sempurna (Branchet, J. 1957 dalam Ndaru, 2004).
Oleh karena itu diperlukan penanganan pasca panen yang tepat untuk menghilangkan racun yang ada dalam umbi gadung tersebut sebelum dikonsumsi.
Adapun Tahap pengolahan sebagai berikut :
• Pilih umbi gadung yang masih segar
• Kupas kulit umbi gadung dengan pisau yang tajam hingga bersih
• Irislah umbi gadung tersebut sehingga menjadi irisan-irisan yang tipis.
• Umbi gadung dilumuri garam dan abu dapur sambil sedikit diremas-remas hingga tercampur rata.
• Jemur irisan umbi gadung tersebut hingga benar-benar kering.
• Setelah benar-benar kering, umbi gadung dicuci hingga bersih dan direndam dengan air yang mengalir hingga 2-3 hari.
• Apabila air perendaman tidak mengalir, maka air perendaman harus diganti setiap 2- 3 jam sekali selama 2-3 hari.
• Irisan umbi gadung selanjutnya dicuci hingga bersih kemudian ditambahkan beberapa rempah-rempah diantaranya : garam, ketumbar, kemiri dan bawang putih setelah itu lakukan pengukusan selama (± 1,5 jam).
• Selanjutnya Jemur kembali irisan umbi gadung tersebut hingga benar-benar kering.
• Keripik umbi gadung siap dikonsumsi. (Tim Promer UTS Desa Sabedo)