OpiniSosial

Remaja Cerdas Tanpa Pergaulan Bebas

Oleh: Sagita Eka Putri, Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas
Kesehatan Universitas Samawa.

Masa remaja merupakan masa peralihan bahkan masa yang penuh tantangan, dimana seorang remaja tumbuh menuju kematangan.
Namun, globalisasi telah banyak mempengaruhi remaja yang pada dasarnya dituntut untuk menjalankan tugas-tugas remaja yang harus dijalani. Bahkan sudah banyak sekali remaja di era sekarang terpengaruhi hingga melakukan hal yang diluar kebatasan yaitu pergaulan bebas.

Hamil diluar nikah, adalah satu dampak terburuk yang bisa dialami oleh remaja atau seseorang yang terlalu bebas dalam pergaulan atau dikenal dengan istilah terjebak pergaulan bebas. Jika sudah demikian, tentu masa depan mereka sudah tidak menarik lagi. Masa depan yang suram, depresi, bahkan yang paling memburuk bias menyebabkan bunuh diri. Sangat disayangkan, namun hamil diluar nikah di era sekarang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat bukan lagi suatu kecanggungan.

Pergaulan bebas merupakan satu fenomena yang marak muncul dikalangan remaja. Umumnya bukan hanya bagi remaja di perkotaan, namun hingga ke daerah terpencil sekalipun, pergaulan bebas telah lekat dengan dunia remaja. Fenomena di lapangan yang terjadi dewasa ini, seperti media hiburan, pergaulan muda-mudi, serta sejumlah sarana lainnya telah memberikan ruang yang cukup rentan bagi remaja untuk terjebak dalam pergaulan bebas seperti memakai narkoba, minum minuman alkohol, hingga seks bebas.

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua (dalam Ali.M dan Asrori.M, 2016).

Seorang remaja juga harus bisa menjaga diri. Hal ini mampu dilakukan pada remaja yang mempunyai kejelasan konsep hidup dalam menjalani hidupnya. Orang tualah yang sejak usia dini harus menanamkan dasar yang kuat pada diri anak bahwa Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Jika konsep hidup yang benar telah tertanam maka remaja akan memahami jati dirinya, menyadari tugas dan tanggung jawabnya, mengerti hubungan dirinya dengan lingkunganya. Kualitas akhlak akan terus terpupuk dengan memahami batas-batas nilai, komitmen dengan tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Remaja akan merdamai di rumah yang terbangun dari keterbukaan, cinta kasih, saling memahami di antara sesama keluarga. Pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan pendidik akan menghindarkan dari pergaulan bebas.

Masa remaja memang identik dengan pergaulan. Masa- masa yang akan menjadi banyak cerita dalam suatu proses pertumbuhan. Kata orang-orang yang santer didengar, remaja kalau tidak bergaul, tidak menikmati hidup. Namun yang perlu dikaji adalah penyebab remaja butuh pergaulan. Apakah merupakan satu kebutuhan, keinginan atau hanya sekedar ikut-ikutan saja agar tidak ketinggalan dan dicap sebagai remaja yang tidak mengkuti trend yang ada. Berbicara tentang remaja siapakah sebenarnya remaja itu?

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button