Pusu dan Riu Unggulkan Kopi dan Kemiri Jadi Produk Komunitas Adat
Batulanteh, Fokus NTB – Pilihan kopi sebagai produk unggulan bagi masyarakat adat Pusu karena kopi adalah sebagai penghasil utama di daerah pegunungan. Kopi ini diberikan nama “Kopi Pusu”. Kedepan kopi Pusu ini akan dipasarkan dipasar lokal, nasional dan internasional. Strategi pemasaran menggunakan Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (Bumma) yang dikelolah oleh perempuan adat dengan harapan kedepan mendapatkan hasil yang maksimal dalam penjualan, sehingga putaran ekonomi masyarakat akan semakin lebih maju. Harapan kedepan lewat pelabelan produk ini benar-benar milik masyarakat adat Pusu tidak dapat diklaim oleh pihak lain. Selain tidak dapat di klaim dan juga memiliki ciri khas bahwa masyarakat adat Pusu punya usaha bersama melalui Bumma.
Ketua perempuan adat Pusu, Masri menerangkan kegiatan workshop berlangsung pada tanggal 12 Mei 2023 di komunitas adat Pusu yang bertempat di balai adat Pusu.
“Bahwa membangun usaha ini adalah sebagai jembatan untuk dapat mengembangkan usaha masyarakat adat yang di kelola oleh perempuan adat,” ucapnya, Minggu (14/5/2023).
“Maka kegiatan hari ini adalah sebagai bentuk langkah masyarakat adat dalam memulai usaha bersama. Lewat Bumma ini kami dengan anggota sangat berharap ada kemajuan dalam mengembangkan usaha masyarakat adat secara mandiri,” jelas Masri.
Di kesempatan yang sama Jasardi, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sumbawa mengungkapkan, bahwa ini adalah usaha mandiri masyarakat adat, murni bagi masyarakat adat, dari prosesnya sampai kepada hasilnya adalah milik masyarakat adat.
“Jadi tidak hanya berhenti disini usaha masyarakat adat, bukan hanya di Kopi tadi ada saya lihat Sira Uwer (garam tradisional yang sudah diracik), garam ini dapat bisa bertahan lama karena sudah dikemas dalam bentuk kemasan. Kegiatan ini berkat dukungan oleh Voice Global yang memberikan dukungan kepada masyarakat adat lewat AMAN Sumbawa,” ungkapnya.
“Jadi betul-betul kita manfaatkan peluang ini dan sangat terbantu bagi masyarakat adat untuk perjuangan lebih lanjut terutama dalam kemandirian ekonomi masyarakat adat,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, “di komunitas Riu bahwa pilihan produk unggulannya adalah kemiri, sehingga kemiri ini di olah menjadi kemiri kupas yang siap saji. Sehingga akan mempermudah masyarakat adat untuk mengolah kemiri melalui Bumma Riu. Nanti AMAN Sumbawa akan ikut membantu untuk memasarkan prodak kemiri ini di pasar lokal bahkan sampai internasional,” ucapnya.
Perwakilan masyarakat adat Riu, Hana yang juga Ketua Bumma mengatakan bahwa kemiri yang kami kemas dalam bentuk kemasan baru ini akan kita kelola dan kembangkan secara bersama dengan komunitas adat.
Bumma Riu berharap mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat.
“Maka dalam workshop yang di gelar, 14 Mei 2023 ini benar-benar akan membawa perubahan bagi masyarakat adat Riu, Kemiri nanti akan di permudah untuk diakses oleh komunitas adat,” ucap Hana.
Dianto, sebagai pendamping lapangan kegiatan menambahkan bahwa, “harapan Pusu dan Riu sama-sama harus berhasil dalam mengembangkan kegiatan,” ungkapnya.
“Apalagi kita sama-sama dari pegunungan Batulanteh jadi kita punya itekat kuat agar usaha mandiri masyarakat adat sukses semuanya,” tutupnya.