Sumbawa, Fokus NTB – Dinamika sosial budaya di Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu pertimbangan Majelis Kebudayaan Sumbawa (Makewa) untuk menggelar Simposium Kebudayaan di Istana Sultan Kaharuddin III Sumbawa selama dua hari (3-4/8/2023). Kegiatan yang melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan, akademisi, mahasiswa dan masyarakat umum ini menghasilkan sejumlah rekomendasi kebudayaan untuk diaplikasikan di Nusa Tenggara Barat, khususnya Sumbawa.
Menyikapi perkembangan situasi Kamtibmas di Provinsi NTB, khususnya Sumbawa, dalam menjaga kerukunan dan toleransi pada pelaksaan tahapan Pemilu 2024, Majelis Kebudayaan Sumbawa bersama dengan tokoh dan budayawan Tana Samawa mendukung penuh tercapainya keamanan dalam pelaksanaan tahapan 2024.
Nurfajri Saputra, Ketua Majelis Kebudayaan Sumbawa mengatakan, pentingnya menjaga adab edab sebagai orang Sumbawa merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. “Berbagai permasalahan dapat diselesaikan dengan duduk bersama maupun dengan menggunakan pendekatan adat budaya masing-masing daerah,” ucapnya usai simposium berlangsung.
Selanjutnya ia berharap penyelenggaraan simposium kebudayaan ini dapat membangkitkan kebudayaan di Sumbawa dan Nusa Tenggara Barat, baik dari sisi adab, keagamaan maupun tata cara bermasyarakat sehingga menciptakan kerukunan dalam bermasyarakat dan bernegara. (Sulhamran).