Lakpesdam NU dan Pemdes Marente Gelar Musyawarah Desa khusus Perempuan
Alas, Fokus NTB – Sebagai upaya penggalian aspirasi masyarakat dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Perangkat Desa (RKPDES) Tahun Anggaran 2024 Lakpesdam PCNU Sumbawa bersama dengan Pemerintah Desa Marente menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Kelompok Perempuan, Selasa (29/8) bertempat di aula kantor desa Marente Kecamatan Alas.
Hadir dalam kegiatan tersebut yakni perwakilan PKK, tokoh perempuan, aktivis perempuan, perwakilan kader Posyandu, kader perempuan desa, LPM Desa selain itu juga dihadiri Pendamping Lokal Desa Marente.
Dalam Kegiatan tersebut Kepala Desa Marente Khairuddin menyampaikan terima kasih kepada Lakpesdam PCNU Sumbawa karena sudah mengawali kegiatan musyawarah desa khusus perempuan dan semoga hasilnya maksimal sampai dengan penetapan RKPDES.
“Insyaallah ke depannya kami akan tindaklanjuti berbagai usulan dari perempuan tadi dan akan kami anggarkan dalam APBDes 2024 atau melalui APBDes Perubahan dengan memperhatikan skala prioritas,” ungkapnya
Dirinya berharap, Pelaksanaan Musdesus bukan hanya Desa Marente yang mengadakan musyawarah khusus perempuan ini tetapi bisa di ikuti oleh desa-desa lain yang ada di kabupaten Sumbawa,” ucapnya.
Selain itu dalam musyawarah khusus ini lebih prioritas dari unsur perempuan mulai dari aspirasi, gagasan, masukan ataupun harapannya mampu kita akomodir dan realisasikan nantinya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Tim Penyusun RKPDES Desa Marente Harianto mengatakan yang menjadi usulan dari perempuan dalam musyawarah khusus perempuan akan dituangkan ke dalam RKPDesa nantinya.
“Insyallah tahun 2024 akan kami tindaklanjuti semua usulan dari perempuan tersebut. Untuk tahapan desa nanti di bulan Oktober akan kami laksanakan penyusunan RKPDes tingkat Desa, dan RKPDes secara umum akan dilampirkan yang menjadi usulan perempuan dalam musyawarah khusus,” ujarnya.
Dia menyampaikan dari beberapa usulan perempuan tadi telah menyentuh seluruh kebutuhan perempuan dan dirinya sangat mengapresiasi dan bangga sekali sehingga hal tersebut harus ditindaklanjuti. Karena tidak menutup kemungkinan dari pendidikan, kesehatan, dan keagamaan semuanya masuk dalam usulan.
“Dan untuk kedepannya selaku Tim Penyusun RKPDES kami mengapresiasi bentuk musyawarah khusus ini karena merupakan kegiatan yang pertama kali kami lakukan dan insyallah di tahun berikutnya kami akan mengadakan musyawarah desa khusus perempuan ini,” katanya.
Penting bagi kami untuk meninjau dan mendengar isi hati dari para perempuan berdasarkan kelompoknya masing-masing. Begitupun suara dari perempuan ini sangat menunjang dan sangat krusial dalam perbaikan desa ke depannya, seperti susulan dalam kursus menjahit tadi, ini menjadi bagian penting dalam membantu perekonomian keluarga/rumah tangga.
Ketua Lakpesdam PCNU Sumbawa Muhazi Ramadhan menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan Musdesus perempuan di Desa Marente merupakan langkah awal dalam mendorong keterlibatan Masyarakat Rentan Khususnya Kelompok Perempuan selain itu menjadi kewajiban mendampingi Pemerintah Desa dalam menggali potensi yang di miliki desa.
“Insyaallah pertama kali di Kabupaten Sumbawa pelaksanaan Musdesus Kelompok perempuan ini, yang dimana terdapat empat desa di Kabupaten Sumbawa merupakan Desa Inklusif yang telah ditetapkan oleh Kemendesa,” terangnya.
Pelaksanaan musyawarah di desa harus mampu memperhatikan keterlibatan masyarakat rentan/marjinal dikarenakan aspirasi dan gagasannya itu sangat memperkaya pemahaman pemerintah desa.
“Proses Musdesus perempuan ini akan kami kawal sampai akhir untuk memastikan komitmen pemerintah desa dalam mewujudkan aspirasi dan gagasan kelompok perempuan di desa,” ujarnya (*)