Kabar WargaSosial

IKMAN Sumbawa dan Aliansi Mahasiswa UTS Galang Bantuan Korban Erupsi Lewotobi Laki-laki

Sumbawa Besar, Fokus NTB – Pilu mencekam jiwa, hati teriris berkeping, di tanah pusaka Lamaholot. Amukan gunung Lewotobi Laki-Laki menyita perhatian mata dan telinga seluruh Indonesia. Tak ketinggalan IKMAN (Ikatan Mahasiswa NTT) Sumbawa dan Aliansi Mahasiswa UTS Gelar Aksi Galang Dana untuk saudara saudari yang terdampak tersebut.

Aksi sosial itu berlangsung dari tanggal 5 – 7 November 2024 di lampu Merah Roberto Jl. Hasanudin Bugis, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Hal tersebut bukan baru kali ini dilakukan, tetapi kampus yang dijuluki mininya Nusantara (UTS) dari Tana SAMAWA (SUMBAWA) ini telah beberapa kali terjun langsung untuk melakukan Aksi Galang Dana dan memberi bantuan pada musibah beberapa waktu lalu.

Sebelum turun Aksi Galang Dana, IKMAN – SUMBAWA untuk mengambil data keterangan para korban dampak dari letusan gunung berapi, dan saat itu ditetapkan tanggap darurat. Informasi mengenai penggalangan dana itu dituangkan di dalam pamflet. Hal ini dianggap penting untuk melakukan Aksi Galang Dana dan mendonasikan bantuan, karena di tempat tersebut kekurangan logistik.

Kiki selaku Kadiv Sosmas Himpunan Kewirausahaan FEB UTS mengatakan agenda kemanusiaan itu merupakan bentuk kepedulian. Paling tidak, gerakan itu bisa membantu meringankan beban warga yang tertimpa musibah.

“Saat ini mereka sedang membutuhkan bantuan dan perhatian dari berbagai pihak,” sebut Kiki, Kadiv Sosmas Himpunan Kewirausahaan FEB UTS.

Kiki mengatakan mahasiswa NTT dan Aliansi Mahasiswa UTS merasa terpanggil untuk membantu masyarakat Flores Timur yang kini sedang menghadapi bencana.

Sehingga kehadiran membawa bantuan berupa kebutuhan dapur umum, pakaian layak pakai, kebutuhan balita, dan kaum perempuan, obat-obatan, vitamin serta masker, ungkap Badarullah Daud selaku Ketum IKMAN – SUMBAWA.

Kebutuhan-kebutuhan pengungsi tersebut akan kami serahkan di posko Koordinasi Relawan Muhammadiyah (PDM Kabupaten Sikka), ungkap Fikram selaku Sekjend IKMAN – SUMBAWA.

“Kami mendapat laporan melalui WhatsApp sekitar 1100 jiwa pengungsi di tempat ini, kemungkinan masih bisa nambah, karena belum banyak pengungsi kesini,” ungkap Fikram selaku Sekjend IKMAN – SUMBAWA.

Dikatakan dampak bencana ini bukan hanya berpikir tentang makan minum para pengungsi, namun turut kita pikirkan adalah kesehatan, serta sarana pendidikan yang berdampak bencana. Sehingga aktifitas pendidikan harus diakses walaupun sederhana dan dalam bentuk darurat, jelas Fikram.

Fikram mengatakan, kejadian yang terjadi di Flores Timur, menjadi bagian yang dirasakan IKMAN – SUMBAWA dan Aliansi Mahasiswa UTS. Gerakan ini, baginya menjadi bagian penting dalam pengabdian mahasiswa kepada tanah asal sekalipun berada di daerah lain.

“Mudah-mudahan dengan upaya dan sumbangan yang kami berikan ini, turut meringankan penderitaan mereka. “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Ale Rasa Beta Rasa, Katong Samua Basodara,” kata Fikram.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button