Edukasi

KKN PMD UNRAM Sukses Gelar Pelatihan Hidroponik untuk Pertanian Berkelanjutan di Desa Tanjung

Penulis: Dede Saputra, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Lombok Utara, Fokus NTB – Kelompok Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa Universitas Mataram (KKN PMD UNRAM) menyelenggarakan sosialisasi pertanian hidroponik di Desa Tanjung (26/1) sebagai solusi cerdas dalam pemanfaatan lahan terbatas untuk pertanian berkelanjutan. Kegiatan ini diikuti oleh perangkat desa tanjung, pelaksana kewilayahan desa tanjung dan masyarakat setempat yang tertarik dengan metode pertanian modern.

Dalam beberapa tahun terakhir, Desa Tanjung menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks dalam sektor pertanian yaitu keterbatasan lahan pertanian, perubahan iklim yang semakin tidak menentu, serta kebutuhan akan metode pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Lahan pertanian yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan untuk permukiman dan industri menyebabkan para petani harus mencari alternatif sistem budidaya yang tidak bergantung pada tanah secara langsung. Selain itu, perubahan pola cuaca yang ekstrem, seperti curah hujan yang tidak stabil, peningkatan suhu global, serta serangan hama dan penyakit yang semakin sulit dikendalikan, menuntut adanya inovasi dalam sistem pertanian agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Salah satu solusi yang semakin diminati adalah pertanian hidroponik, yaitu metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuh, melainkan dengan memanfaatkan air yang diperkaya dengan nutrisi. Sistem ini tidak hanya memungkinkan tanaman tumbuh dengan optimal, tetapi juga lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, terutama air dan lahan. Dalam sistem pertanian konvensional, tanaman sering kali membutuhkan jumlah air yang besar untuk irigasi, sedangkan dalam sistem hidroponik, air yang digunakan dapat didaur ulang, sehingga penggunaannya menjadi lebih hemat dan efisien. Hal ini menjadikan hidroponik sebagai metode yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan dapat diterapkan di berbagai kondisi lingkungan, termasuk di daerah dengan lahan yang sempit atau kualitas tanah yang kurang subur.

Selain efisiensi dalam penggunaan air dan lahan, hidroponik juga memberikan berbagai keuntungan lain, seperti peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen. Tanaman hidroponik umumnya tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang ditanam di tanah, karena nutrisi yang diberikan dalam larutan air dapat langsung diserap oleh akar tanpa hambatan. Selain itu, sistem hidroponik juga lebih bersih dan minim risiko terkena hama serta penyakit yang biasanya berasal dari tanah, sehingga mengurangi kebutuhan penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan demikian, hidroponik tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan sistem pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.

 Ketua kelompok KKN PMD Desa Tanjung, Aldi Anasrullah, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menjadi awal dari pengembangan pertanian hidroponik di Desa Tanjung. “Kami berharap masyarakat tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan teknik hidroponik secara mandiri. Dengan begitu, potensi pertanian di desa ini dapat lebih berkembang dan berkelanjutan,” ujarnya. Aldi juga menambahkan bahwa dengan adanya program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga kesempatan untuk berinovasi dalam sektor pertanian. “Kami ingin menanamkan bahwa bertani tidak selalu harus memiliki lahan luas. Dengan hidroponik, siapa pun bisa bercocok tanam dengan hasil yang optimal,” tambahnya.

  Ikhda Zakira, juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi juga bentuk pendampingan nyata dari mahasiswa KKN. “Kami siap mendampingi masyarakat dalam proses implementasi hidroponik agar mereka bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” katanya. Ikhda menegaskan bahwa keberlanjutan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. “Kami berharap masyarakat bisa mulai menerapkan ilmu yang diperoleh dan membangun komunitas tani hidroponik yang dapat saling berbagi pengalaman serta dukungan,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Pondok Nelayan Dusun Sorong Jukung, Desa Tanjung dengan menghadirkan pemateri dari Dinas Pertanian yaitu Yodi Cahyanto, S.P dan praktik pembuatan hidroponik oleh anggota KKN PMD Desa Tanjung. Dalam kegiatan sosialiasi ini Yodi memberikan edukasi mendalam mengenai prinsip dasar pertanian hidroponik yang mudah dipahami masyarakat. Pemateri menjelaskan secara rinci tentang berbagai jenis sistem hidroponik serta kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem tersebut dalam konteks pertanian modern. Masyarajat juga diberi pemahaman mengenai pentingnya perawatan tanaman dalam sistem hidroponik untuk memastikan hasil panen yang optimal, mulai dari teknik pemangkasan, pemantauan pH air, hingga kontrol suhu dan kelembapan yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara maksimal.

  Selain teori, pemateri juga memberikan wawasan yang lebih praktis mengenai pemilihan jenis tanaman yang paling cocok untuk ditanam dengan metode hidroponik. Tanaman seperti selada, bayam, kangkung, tomat, sawi dan cabai dipilih karena mereka tidak hanya mudah tumbuh dalam sistem hidroponik, tetapi juga memiliki permintaan pasar yang tinggi, menjadikannya pilihan yang tepat untuk dibudidayakan di desa. Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana memilih tanaman yang sesuai dengan kondisi lokal dan cuaca, serta bagaimana merencanakan rotasi tanaman untuk memastikan keberlanjutan hasil panen.

 Untuk memberikan pengalaman yang langsung dan aplikatif, masyarakat juga diberi kesempatan untuk melakukan praktik langsung oleh anggota KKN PMD Desa Tanjung dalam menyusun instalasi hidroponik sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan seperti wadah bekas, botol plastik dan peralatan sederhana lainnya, mereka belajar bagaimana merakit sistem hidroponik dengan tangan mereka sendiri. Masyarakat juga diajarkan cara mencampur larutan nutrisi yang tepat dengan memperhatikan kandungan makro dan mikro nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dengan baik. Melalui sesi praktik interaktif ini, masyarakat tidak hanya mendalami teori dasar tentang hidroponik, tetapi juga dapat memahami secara langsung bagaimana sistem ini berfungsi dan apa yang dibutuhkan untuk menjaga tanaman tetap sehat dan produktif.

Selain itu, pemateri juga memberikan wawasan tentang pengelolaan sumber daya yang efisien dalam hidroponik, seperti penggunaan air yang minimal namun efektif, serta cara mengelola sisa nutrisi dan bahan-bahan organik untuk mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberi pemahaman secara teori, tetapi juga memberikan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh masyarakat untuk menciptakan sistem pertanian hidroponik di rumah atau bahkan untuk dijadikan sebagai usaha pertanian yang dapat mendukung ekonomi lokal.

Sosialisasi pertanian hidroponik yang diselenggarakan oleh KKN PMD UNRAM di Desa Tanjung memberikan kontribusi yang sangat penting terhadap pencapaian beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan sejahtera. Pertama, kegiatan ini secara langsung mendukung SDG 2: Zero Hunger atau Tanpa Kelaparan, dengan memperkenalkan metode pertanian yang memungkinkan masyarakat untuk menanam tanaman meskipun dengan lahan terbatas. Pertanian Hidroponik, sebagai solusi cerdas dalam penggunaan lahan terbatas, memungkinkan masyarakat Desa Tanjung untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan ruang yang lebih efisien dan mengurangi ketergantungan pada metode pertanian konvensional yang membutuhkan banyak lahan dan air. Selain itu, tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik cenderung lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida kimia, yang secara langsung dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat setempat dan membantu mencegah masalah kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi pangan yang terkontaminasi bahan kimia. Dengan memperkenalkan teknik ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan pemahaman teori tetapi juga pelatihan praktis yang memungkinkan mereka menanam berbagai jenis tanaman yang bernutrisi, seperti selada, bayam, dan kangkung, yang dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka secara berkelanjutan.

Selanjutnya kegiatan ini berperan dalam pencapaian SDG 4: Quality Education atau Pendidikan Berkualitas. Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, mahasiswa KKN PMD UNRAM memberikan pendidikan yang tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga pada praktik langsung mengenai teknik hidroponik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Tanjung. Pendidikan ini membantu memperkenalkan konsep pertanian modern yang berbasis teknologi kepada masyarakat desa, meningkatkan keterampilan mereka dalam bertani, dan memberdayakan mereka untuk mengelola pertanian secara mandiri dengan metode yang lebih efisien dan berkelanjutan. Program ini juga memperkenalkan prinsip-prinsip inovasi dalam sektor pertanian, memberikan pengetahuan baru yang dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap pertanian dan membuka peluang untuk pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang ramah lingkungan.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan dampak besar terhadap SDG 8: Decent Work and Economic Growth atau Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Sosialisasi pertanian hidroponik memberikan peluang bagi masyarakat, khususnya pemuda dan kelompok tani muda di Desa Tanjung, untuk mengembangkan usaha berbasis pertanian modern. Hidroponik membuka peluang bisnis yang sangat potensial, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk dijual. Produk pertanian hidroponik seperti sayuran segar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasar karena kualitasnya yang lebih baik dan bebas dari pestisida, yang memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar. Dengan demikian, ini tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan baru tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi desa dalam jangka panjang. Kegiatan ini juga mendorong masyarakat untuk berinovasi dan berwirausaha dalam sektor pertanian, yang merupakan sektor utama di banyak desa. Dengan demikian, program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis tentang pertanian hidroponik tetapi juga memperkenalkan aspek kewirausahaan kepada masyarakat, mendorong mereka untuk memanfaatkan peluang pasar yang ada.

Kegiatan ini juga berperan dalam mewujudkan SDG 12: Responsible Consumption and Production atau Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Pertanian hidroponik merupakan metode yang sangat efisien dalam penggunaan sumber daya alam, khususnya air dan lahan. Dibandingkan dengan pertanian konvensional yang sering menghabiskan banyak air dan lahan, hidroponik dapat mengurangi konsumsi air secara signifikan karena air yang digunakan dapat didaur ulang dalam sistem, menjadikannya metode yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, dengan mengurangi ketergantungan pada tanah, hidroponik membantu mengurangi konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian yang dapat berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Selain itu, karena tanaman hidroponik tumbuh di lingkungan yang terkendali, risiko serangan hama dan penyakit dapat dikurangi, yang berarti penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berbahaya untuk lingkungan juga dapat diminimalkan. Ini menjadikan hidroponik sebagai bentuk produksi pangan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Kegiatan sosialisasi ini juga relevan dengan SDG 17: Partnership for the Goals atau Kemitraan untuk Tujuan. SDG 17 menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks kegiatan ini, mahasiswa KKN PMD UNRAM bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, masyarakat setempat, dan pemateri dari sektor pertanian untuk mewujudkan tujuan yang lebih besar dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru mengenai pertanian hidroponik, tetapi juga menghubungkan masyarakat dengan berbagai peluang kemitraan yang dapat memperkuat kapasitas mereka dalam menerapkan pertanian modern dan berbasis teknologi. Kegiatan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pihak universitas, masyarakat lokal, dan sektor swasta dalam mendukung inovasi yang dapat meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemanfaatan kemitraan ini, baik dengan para ahli, pihak swasta yang terlibat dalam distribusi produk pertanian, maupun dengan instansi pemerintah yang mendukung kebijakan pertanian berkelanjutan, akan memperkuat keberlanjutan program pertanian hidroponik di Desa Tanjung. Selain itu, dengan melibatkan masyarakat dalam proses penerapan dan pengembangan hidroponik, mereka tidak hanya mendapat manfaat langsung tetapi juga berkontribusi pada jaringan yang lebih luas untuk mempercepat perubahan menuju pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Sekestaris Desa Tanjung, Bapak Moh. Dzarkasyi, SE., menyambut baik pelaksanaan sosialisasi pertanian hidroponik yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN PMD UNRAM. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah yang sangat positif dalam memperkenalkan metode pertanian modern yang lebih efisien dan berkelanjutan kepada masyarakat Desa Tanjung. “Kami sangat mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PMD UNRAM. Kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi masyarakat tentang cara bercocok tanam yang tidak hanya hemat lahan dan air, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi warga desa dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang lebih maju,” ujar Bapak Moh. Dzarkasyi. Beliau juga berharap agar metode hidroponik ini dapat diterapkan secara luas oleh warga desa, sehingga dapat menjadi solusi nyata dalam menghadapi berbagai tantangan pertanian konvensional, terutama dalam keterbatasan lahan pertanian yang semakin berkurang.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, mahasiswa KKN PMD UNRAM akan terus mendampingi masyarakat dalam implementasi pertanian hidroponik di Desa Tanjung, termasuk memberikan konsultasi mengenai teknik budidaya, pemilihan tanaman yang tepat, dan pengelolaan bisnis berbasis hidroponik. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin tertarik untuk mengembangkan pertanian hidroponik guna mendukung pertanian berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

FokusNTB

Pengelola menerima semua informasi tentang Nusa Tenggara Barat. Teks, foto, video, opini atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke fokusntb@gmail.com

Related Articles

Back to top button